45.

1.9K 220 11
                                    

****

Sudah beberapa bulan semenjak hubungannya dengan seulgi rusak irene lebih sering melamun dan menyendiri, terlebih saat berita mengenai seulgi terus beredar dan perginya seulgi yang entah kemana. Irene semakin lebih sering menghabiskan waktunya untuk melamun bahkan disaat dirinya bersama sehun irene lebih sering melamun daripada bicara dengan kekasihnya itu. Irene merindukan seulgi-nya, merindukan saat dia menghabiskan waktu akhir pekannua bersama seulgi, merindukan tingkah konyol seulgi, merindukan perhatian seulgi irene merindukan segalanya tentang seulgi. Namun, semua itu dia tepis, egonya terlalu besar untuk mengakui bahwa dirinya merindukan seulgi, disaat pikiran tentang seulgi mulai memasukin otaknya kebenciannya terhadap seulgi semakin bertambah besar karena irene selalu menentang bahwa dirinya merindukan seulgi. Irene kalah dengan egonya sendiri.

"Rene...." panggil joy sambil melambaikan tangannya didepan wajah irene dan itu berhasil menyadarkan irene dari lamunannya.

"Lo kenapa rene? Akhir akhir ini lo sering ngelamun?" Tanya joy lagi

"Lo yang minta kita buat ngumpul kaya gini, tapi lo sendiri malah ngelamun" sahut solar dan diangguki joy.

"Aahhh gue gapapa kok" jawab irene dan tentunya dia berbohong.

"Lo jujur aja sama kita, kalo lo ada masalah lo bisa cerita sama kita, gue sama solar bakalan bantu lo ko kalo kita bisa" ucap joy lagi.

"Gue gapapa ko, gue baik baik aja gaada masalah atau apapun. Gue cuman cape aja" elak irene

"Kalo lo cape kenapa lo ngajak kita kesini rene? Lo bisa istirahat dirumah" timpal solar

Irene diam, dia tidak tau harus menjawab apa lagi dia ga mungkin bilang kalo dia sering mikirin seulgi akhir akhir ini. Dan jangan lupa satu hal, irene menyangkal itu semua!

"Lo.....mikirin seulgi ya?" Tebak joy

Skak! Tebakan joy sangat tepat itu benar benar tepat!

"Enggak!!! Gue pernah bilang sama lo berdua jangan bahas dia kalo kita lagi ngumpul!" Jawab irene yang langsung emosi.

"Santai rene. Semua orang liatin meja kita...." ucap solar yang sadar kalo mereka diliatin pengunjung cafè yang lain.

"Lo ga perlu marah kalo lo ga ngerasa. Dengan cara lo marah gue semakin yakin kalo lo sering mikirin dia" ucap joy lagi.

"Enggak joohyun enggak!! Lo ga boleh mikirin seulgi! Ga boleh rindu seulgi! Pokonya apapun tentang seulgi lo ga perduli! GA PERNAH PERDULI!!!" Batin irene yang terus menayangkal bahwa dirinya merindukan seulgi.

"Dengan cara lo diam, gue anggap semua yang gue bilang bener. Gapapa rene kalo emang lo kangen sama seulgi, itu wajar. Wajar karena lo deket banget sama dia dan disaat dia menghilang kaya gini wajar lo kangen dia karena emang hari hari lo selalu barengan sama dia dan seketika dia menghilang lo pasti kehilangan sesuatu dari diri lo....dan itu dia." Lanjut joy lagi. Karene jujur, joy juga merasakan itu semua dia juga merindukan seulgi, sikap seulgi yang menyebalkan tapi selalu bisa membuat suasana menjadi menyenangkan meskipun dirinya menjadi korban dari kejahilan seulgi, joy juga merindukan sahabatnya itu begitupun dengan solar dia juga meeindukan saa saat berkumpul bersama dan bercanda sampai membuatnya tertawa terbahak bahak. Mereka semua merinduka seulgi yang selalu bisa membuat suasana menyenangkan.

"Gue udah bilang gue ga kangen sama seulgi! Sekalipun enggak!!" Teriak irene dengan suara yang sedikit bergetar. Setelah mengakatan itu irene langsung pergi dan keluar dari cafè, joy dan solar hanya membiarkan itu mereka membiarkan irene pergi mereka tau irene butuh waktu untuk sendiri.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan pembicaraannya sedari tadi, seseorang yang duduk tepat dibelakang mereka bartiga, dia sudah mendengarkan semuanya dia juga merindukan saat mereka semua berkumpul dan melakukan semuanya bersama sama seperti dulu. Dia adalah seulgi, yang sedari tadi mendengarkan pembicaraan tiga wanita itu.

FriendZone❤🔐Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang