Perkenalan.

5.5K 190 55
                                    

"Mas bangun."

Pria yang masih tertidur itu tak terusik sama sekali, malah dengkurannya semakin keras. Membuat perempuan yang sedari tadi membangunkannya susah payah mendengus kesal.

"Mas bangun, udah siang loh. Emang ga kerja?" ucapnya dengan lembut sambil mengelus pelan pipinya supaya sadar dari alam mimpinya.

Pria itu menggeliat ketika merasakan usapan pada wajahnya, mengerjapkan matanya untuk menetralkan dengan cahaya pagi.

"Eugh emangnya jam berapa?" ucapnya menggaruk kepalanya dengan mata yang masih sedikit tertutup.

"Jam 5, Subuhan belum. Bentar lagi terbit, lewat lagi alasannya." ucap perempuan yang sudah berdiri dari duduknya.

Pria itu masih diam mengumpulkan nyawanya sambil bersender diranjang tidurnya.
"Cepet toh mas, kamu ngapain sih?" ucap perempuan itu sedikit kesal karna susah banget buat dibanguninnya, walaupun begitu ucapannya selalu lembut nan alus dengan intonasi nada yang rendah.

"Iyah sayang, ini aku bangun." ucapnya terpaksa membangunkan tubuhnya untuk berdiri, dengan susah payah pria itu bangun. Seperti ada magnet diantar dirinya dan kasur sehingga susah sekali untuk jauh-jauh. Tapi dari pada denger ocehan pagi-pagi mending nurut aja deh.

"Udah aku siapain semuanya, kalo udah selesai kebawah ya. Sarapan." ucap perempuan itu menutup lemari pakaian, yang baru saja menyiapkan keperluan kerja suaminya.

Perempuan itu melihat kearah suaminya, dilihatnya pria itu tengah duduk dipinggir ranjang sambil menundukan kepalanya. Sepertinya masih mengantuk.

Lalu perempuan itu mendekatinya dengan tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ditangkupnya wajah suaminya untuk bisa ia tatap, tapi pria nya malah memejamkan matanya.

"Bangun dong, masa kalah sih sama anak sendiri. Abang mah udah bangun dari tadi." ucapnya mengusap lembut pipi suaminya.

"Serius! Abang dah bangun?" ucapnya membuka matanya dan melihat sosok istrinya yang cantik walau tanpa makeup ataupun baru bangun tidur.

"Iyah sampe tidur lagi malah." ucapnya terkekeh membuat pria itu tak bisa untuk menahan senyum ketika mendengarnya.

"Apa sih, bisa ngelucu juga kamu." ucapnya.

"Iyalah, cepet mandi sana. Kamu tuh belum subuhan loh mas."

"Heum."

"Yaudah aku kedapur ya." ucapnya lalu mencium bibir suaminya melumatnya sekilas.
"Takut abang bangun, nanti liatin ya." ucapnya sebelum pergi keluar dari kamar.

"Iyah sayang."

.

Kim Seok Jin - Jino Ahmad Ilyas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Seok Jin - Jino Ahmad Ilyas.

26 Tahun.

Orang Korea (Nenek-kakeknya), dia mah orang indo tinggal di Bandung. Tapi mamahnya orang Jawa asli terus bapaknya mualaf setelah nikah. Jadi ya Jin ini dari lahir islam.
Lahir diKorea numpang doang, kecil di Jawa. Terus SMP - kuliah sampe sekarang udah nikah diBandung, gabisa ngomong jawa tapi bisa Sunda. Naaah gimana tuh wkwk. Ga ding jadi Jin ini kecil dijawa ngikut nenek dari mamahnya, sedangkan mamah sama bapaknya tinggal dibandung dari umur Jin 5 tahun yang berarti pas adiknya lahir keluarganya pindah kesana, tapi Jin netep diJawa sampe lulus SD.

Kim Yeon Seok✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang