Happy reading!
Arga menghisap rokoknya dalam-dalam kemudian menghembuskan asapnya asal ke udara. Rumahnya terasa sangat sepi karena semua pelayan dirumahnya sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun Ginna beberapa hari lagi.
Benar-benar sibuk hingga Arga menyesal tidak meninggalkan satu orang pelayanpun hari ini untuk menyiapkannya sarapan untuknya.
Arga menoleh mendengar langkah kaki seseorang yang terdengar menuruni anak tangga dirumahnya kemudian tersenyum miring. Rokoknya yang masih tersisa setengah ia matikan begitu saja kemudian melangkah mendekati gadis itu perlahan.
Beberapa detik Arga hanya menatap punggung Kiara yang terlihat sibuk berjinjit mengambil sebuah gelas, Arga berjalan tanpa suara mendekati Kiara kemudian langsung memeluk tubuh gadis itu dari arah belakang.
Tubuh Kiara langsung tersentak, "Kak—"
"Ngapain, hm?" bisik Arga semakin memeluk tubuh Kiara erat. Mengabaikan gerakan tubuh Kiara yang jelas terasa sangat tidak nyaman karena pelukannya.
Pasti adiknya itu masih sibuk dikamar mandi sekarang.
"Mau.. minum susu." jawab Kiara pelan sambil melirik samar ke arah tangan Arga yang masih melingkar posessive dipinggangnya.
Arga mengusap perut rata Kiara kemudian menggerakkan tangannya ke arah payudara besar gadis itu. "Gak sarapan?"
"Gue gak bisa sarapan." ujar Kiara berusaha melepaskan tangan Arga yang dengan kurang ajarnya sedang membingkai payudaranya.
"Sshhh.. kak–" lirih Kiara mendesis pelan karena remasan Arga dipayudaranya.
Arga terkekeh pelan kemudian semakin menempelkan tubuhnya dengan tubuh seksi Kiara. Membiarkan bokong bulat Kiara merasakan kejantanannya yang mulai mengeras dibawah sana.
"Kak, nanti Ginna liat." bisik Kiara menggigit bibir bawahnya takut.
Sebenarnya Kiara tidak takut jika Ginna datang tiba-tiba dan melihat posisi Kiara dan Arga yang sangat intim ini, karena itu tidak mungkin. Ya memang tidak mungkin. Ginna menghabiskan waktu sangat lama dikamar mandi dan rasanya Kiara baru tiba beberapa detik didapur.
"Ginna lama kalo mandi. Gak usah takut." balas Arga mengusap payudara Kiara lembut kemudian meremasnya pelan.
"Eemmhh.. kak, jangan kayak gini." rengek Kiara tanpa sadar
"Terus maunya gimana?"
Dibelakangnya Arga tersenyum miring kemudian mulai meraba paha Kiara, memasukkan tangannya ke dalam rok pendek gadis itu kemudian mengusap kewanitaan Kiara lembut.
"Kalo gini, suka?" tanya Arga mengusap kewanitaan Kiara dengan gerakan naik turun, tepat dilipatan vagina gadis itu.
Kiara tanpa sadar menyenderkan tubuhnya pasrah didada bidang Arga, membiarkan cowok itu menjamah tubuhnya begitu saja. Kiara terbuai dengan sentuhan yang baru pertama kali ia rasakan ini.
"Sshhh.."
"Kak—"
"Ngerasa gak? itu punya gue udah keras banget." bisik Arga serak membuat tubuh Kiara meremang tanpa sadar mendengarnya.
Arga tersenyum tipis merasakan Kiara yang mulai memberontak dipelukannya lalu melepaskan gadis itu begitu saja.
"Kak, lo jangan—"
"Enak 'kan?" tanya Arga menyelipkan helaian rambut Kiara dibelakang daun telinga gadis itu.
"Brengsek." umpat Kiara pelan berhasil membuat senyum diwajah Arga luntur begitu saja. Cowok itu mencengkram pinggang ramping Kiara kuat hingga gadis itu meringis pelan,
"Sshh.."
"Bibir lo ini gak boleh ngomong kasar. Tugasnya cuman ciuman sama kulum penis gue." ujar Arga kemudian meninggalkan Kiara begitu saja didapurnya.
Tersenyum miring melihat Kiara yang tersentak dengan mata berkaca-kaca karena kalimat pelecehan yang ia katakan barusan. Kiara itu hampir sama seperti Ginna, Arga harus mengajarinya dengan kasar agar gadis itu mengerti apa maksudnya.
Dan juga, apa yang ia katakan barusan tidak sepenuhnya hanya ancaman. Bibir Kiara memang akan ia buat melakukan tugas itu.
"Ra! kok bengong?"
Kiara tersentak kemudian menoleh ke arah Ginna yang terlihat sudah siap dengan seragam dan juga ranselnya.
"Ra! Minum susunya udah? yuk. Kak Arga udah nungguin." ujar Ginna melirik gelas kosong milik Kiara lalu menarik tangan gadis itu begitu saja.
Cueknya Ginna bahkan membuat gadis itu tidak menyadari bahwa gelas tadi masih kosong dan begitu bersih.
"Na, supir lo gak ada?" tanya Kiara dengan suara pelan, sedikit sangsi ketika ia harus berangkat bersama Arga meski ada Ginna yang ikut bersama mereka.
"Ada, tapi bakal sibuk ngurus party gue. Kak Arga mau kok." jawab Ginna membuka pintu mobil Arga lalu menyuruh Kiara masuk lebih dulu.
"Buruan kak!"
Ditempatnya Kiara menunduk dalam ketika menyadari tatapan tajam Arga yang meliriknya lewat kaca yang menggantung dimobil cowok itu. Beberapa menit hanya suara radio mobil yang terdengar hingga mobil milik Arga memasuki pelantaran sekolah mereka.
"Thanks, kak." ucap Ginna keluar dari dalam mobil Arga dengan cepat.
Kiara baru saja akan bergerak cepat menyusul Ginna tapi harus terhenti karena tangan Arga yang menyentuh betisnya,
"Gue tau lo gak nyaman karena vagina lo basah. Chat gue kalo perlu bantuan."
- - -
asli kaget dengan antusiasme kalian dipart sebelum ini, terimakasih ya!🥺✨
senang sekali bacanya, maaf belum bisa double up karena part ini aja baru selesai dan langsung aku publish supaya kalian gak nunggu lama😅
semoga makin jatuh cinta sama abangnya Ghinna😋
see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga's [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Kiara terpaksa mematuhi semua perintah Arga dan menyerahkan tubuhnya pada Arga karena ancaman cowok itu yang akan...