Arga's | 2.3

273K 12.7K 1.6K
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Kiara tersentak melihat sosok Arga yang kini sudah berada di depan mansionnya. Pukul 11 malam dengan sudut bibir terluka yang membuatnya meringis dalam hati.

"Bibir lo kenapa?" tanya Kiara menjulurkan tangannya hendak menyentuh sudut bibir Arga.

Dengan cepat cowok itu menangkap tangan Kiara dan meremasnya. "Ikut gue." ucapnya kemudian menarik tangan Kiara kasar menuju kamar gadis itu di lantai atas.

"Ga, lo kenap—"

"Kenapa lo gak bilang soal Jason!?" bentak Arga mendorong tubuh Kiara hingga cewek itu menabrak dinding kamarnya dengan kuat.

Kiara tersentak kemudian mengalihkan tatapannya tak berani menatap Arga yang terlihat ingin membunuhnya. Apa Ghinna yang mengatakan soal ini pada Arga?

"Kenapa gak bilang!?" bentak Arga sekali lagi. Benar-benar tidak terima dengan fakta bahwa cowok yang sialnya adalah sahabatnya itu pernah menyentuh Kiara. Miliknya! sial.

Arga mencengkram rahang Kiara kuat. "Atau lo gak bilang karna lo nikmatin?" desis Arga membuat Kiara menatapnya dengan mata membulat tidak percaya.

Kiara berusaha mengeluarkan suaranya beberapa kali namun berujung kembali menutup mulutnya. Bingung harus mengatakan apa ketika otak dan mulutnya tidak bisa di ajak bekerja sama seperti di saat-saat ini.

"Jawab!" bentak Arga melingkarkan tangannya di leher Kiara lalu bergerak mencekiknya halus hingga gadis itu kembali tergagap karena kesulitan bernafas.

"Bangsat. Lo bangsat Kiara." desis Arga menatap wajah tersiksa Kiara dengan tatapan tajamnya.

Dengan cepat Arga memanggut bibir Kiara keras meski ia gadis itu sudah benar-benar kesulitan bernafas sekarang. Arga mengabaikan semuanya karena bayangan Jason menyetubuhi Kiara seolah berputar di otaknya.

"Ga— ngghh.." lenguh Kiara bersamaan dengan hisapan Arga di lehernya.

Cowok itu seolah tidak peduli dengan kondisi Kiara saat ini, dengan cepat Arga melepaskan celananya dan menggeser celana dalam yang di gunakan Kiara. Lalu dalam satu kali sentakan kejantanannya langsung menembus kewanitaan Kiara yang masih kering.

"Aaghhh!" pekik Kiara meremas bahu Arga kuat.

"Arga, sakithhh.. hiks."

"Mpphh.. sakithhhh bangethh, Ga."

"Ga, udaahhh.."

"Lo masih aja sempit padahal udah di pake dua orang." desis Arga kembali melukai hati Kiara.

Cowok itu semakin bergerak brutal menghentak penisnya di dalam kewanitaan Kiara dengan posisi berdiri meski gadis itu berulang kali menyuruhnya berhenti.

"Aahhh!" desah Arga kuat sambil menyemprotkan cairannya di dalam rahim Kiara.

"Ga, udah." lirih Kiara menatap Arga dengan mata sayunya.

Arga tersenyum miring mendengarnya kemudian menjatuhkan tubuh Kiara dengan kasar di atas ranjang. Dan kembali memasukkan kejantanannya ke dalam milik Kiara meski gadis itu terus mengeluh mengatakan sakit.

"Sshhh.. udahannnhh, Ga."

"Ga, sakithhh bangethh.."

Kiara menggigit bibir bawahnya kuat ketika lirihannya lagi-lagi tidak mendapatkan respon baik dari cowok di atasnya. Arga benar-benar mengabaikan apa yang ia katakan dan terus menghentak kasar di dalam dirinya.

Dan kali terus seperti itu hingga Kiara tidak lagi mampu menyuarakan apa yang ia rasakan karena terlalu lelah.

"Lo keterlaluan, Ga." lirih Kiara menatap Arga yang melangkah menjauhinya.

Arga berdecih pelan dan Kiara yang terlihat berantakan karena ulahnya. "Keterlaluan tapi lo suka 'kan?" sinisnya terkekeh mengejek.

"You're the same as him. Jerk." desis Kiara menatap Arga tajam dengan sisa-sisa tenaganya.

Arga menatap Kiara dengan tangan mengepal kemudia menarik rambut Kiara kuat hingga tubuh lemahnya kembali berdiri karena cengkraman Arga di rambutnya.

"Say it again."

Kiara meringis pelan merasakan tarikan kuat di rambutnya, benar-benar sakit hingga kulit kepalanya terasa terangkat paksa.

"Lo gak ada bedanya sama Jason! A rapist!"

Plak!

Tubuh Kiara langsung terjatuh di atas marmer yang dingin karena tamparan kuat Arga di wajahnya dan cengkraman rambutnya yang di lepas. Kiara masih menunduk dalam menyembunyikan wajahnya yang kini terasa panas dan lelehan air mata yang mulai membasahi wajahnya.

"Lo yang murahan." ucap Arga kemudian meninggalkan kamar Kiara begitu saja.

Kiara mengepalkan kedua tangannya kuat lalu menyeret kakinya yang terasa berat memasuki bilik kamar mandi di kamarnya. Bukan hanya tubuhnya yang sakit karena perlakuan Arga barusan, tapi hatinya juga.

Mata sayu Kiara bergerak mencari benda yang bisa menenangkannya di saat yang seperti ini. Lalu meraihnya dan mulai mendekatkan ujungnya dengan pergelangan tangannya.

Lalu ketika cairan kental berwarna merah itu menetes membasahi wastafelnya, Kiara tersenyum tipis bersamaan dengan air matanya yang kembali menetes.

- - -

yang ngira Arga jadi baik karena dapet Kiara, kalian salah. tolong jangan berharap lebih sama Arga, dia tuh gak bisa di harapin apa-apa😌

Kenapa pendek banget?
itu berarti bagian part itu hanya sampai situ (karena semuanya udah aku bagi🤣) dan ide aku mentok sampai disana dalam mengolah kata. dan bacanya pelan-pelan yah! gak jarang ada yang nanya soal scene di bagian bawah padahal bagian atasnya sudah aku jelasin. jadi bacanya pelan-pelan dan jangan langsung skip ke dialog☺️

see you!💗

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang