Arga's | 3.5

258K 12.5K 1.1K
                                        

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

"Kenapa diem-dieman? bisu?" tanya Arga melirik Kiara dan Ghinna melalui kaca mobilnya

Pagi ini Ghinna memaksa Arga untuk berangkat bersama, dan cowok itu sudah berjanji akan menjemput Kiara. Jadilah Arga duduk di depan sendiri sedangkan adik dan kekasihnya itu duduk di belakang seperti dua manusia dungu yang tidak saling mengenal.

Kiara melirik Ghinna yang terlihat memasang wajah tidak bersahabatnya sejak Kiara masuk ke dalam mobil Arga.

"Selain bisu kalian lumpuh juga?" sarkas Arga melepas seatbeltnya lalu turun dari dalam mobilnya yang langsung di susul Ghinna dan Kiara.

Ghinna langsung melangkah cepat meninggalkan kakak dan sahabatnya itu di belakang tanpa mengatakan apa-apa.

"Ghinna kenapa?" tanya Kiara lirih sambil menatap ke arah Arga dengan wajah memelasnya.

Tangan Arga bergerak mengusap lembut puncak kepala Kiara. "Susulin aja." ucap Arga yang langsung di laksanakan cepat oleh Kiara.

"Na! Lo kenapasih?"

"Masih nanya kenapa?" tanya Ghinna ngegas dengan wajah tidak bersahabatnya. Kiara jadi takut sendiri bertanya lebih pada cewek itu.

Ghinna melempar tas miliknya ke atas meja kemudian melangkah meninggalkan kelasnya, di belakangnya Kiara masih membuntutinya langkah Ghinna dalam diam tanpa mengatakan apa-apa. Sepertinya mereka berdua akan membolos pada pelajaran pertama.

Ia bahkan masih diam ketika Ghinna melangkah menuju kolam renang indoor di sekolahnya dan bersidekap dada sambil menyender di ambang pintu. Memperhatikan Nayaka dan Amira yang tengah berenang bersama di kolam sedalam 10 meter.

Untungnya ada Gerry disana, jadi Ghinna bisa merasa aman mengawasinya dari jarak jauh.

Kiara melirik Ghinna kemudian mengikuti arah pandangan temannya itu. "Lo kesel ngeliat Nayaka sama Amira, Na?"

"Lebih kesel lagi kalo di boongin." sindir Ghinna tanpa menoleh ke arah Kiara.

Jawaban menohok Ghinna barusan membuat Kiara sedikit sangsi mendengarnya. Ia memilih mundur perlahan hendak meninggalkan Ghinna di sana dan akan berusaha membujuk gadis itu lagi nanti.

"Lo gak mau jelasin apa-apa?" tanya Ghinna menatap Kiara kesal.

Kiara tersenyum kikuk kemudian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Jelasin apa yah?" tanyanya dengan wajah bodohnya yang membuat Ghinna ingin menceburkannya ke kolam terdalam di sekolahnya. Tapi urung ia lakukan karena nyawanya hanya satu dan Arga pasti tidak akan berpikir dua kali untuk membunuhnya.

"Bego banget sih." ucap Ghinna pelan namun Kiara masih bisa menangkap ucapannya itu.

Kiara menatap Ghinna dari arah samping beberapa detik sebelum mengatakan sesuatu yang cukup mengejutkan Ghinna.

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang