Arga's | 1.2

378K 14.1K 162
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Arga menatap wajah damai Kiara yang masih tertidur lelap dipelukannya, meski jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan gadis itu belum memakan apapun sejak tadi pagi.

Tangan besarnya menyentuh punggung halus Kiara kemudian mengusapnya lembut. "Wake up, Kiara." bisiknya serak ditelinga Kiara.

Arga memang bodoh. Bisikannya tadi bukannya membangunkan Kiara seperti niatannya malah membuat gadis itu mencari tempat nyaman di dadanya dan melanjutkan tidurnya.

"Kiara,"

"Bangun dulu. Lo belum makan dari tadi pagi." ucap Arga lebih keras sambil mencubit pipi Kiara gemas.

Gadis itu merengut sebal kemudian menepis tangan Arga kesal. "Bisa diem gak?" lirihnya tanpa membuka matanya.

Arga terkekeh pelan sambil mengusap pipi Kiara yang sedikit memerah karena cubitannya barusan. "Bangun. Udah gue pesenin makanan."

"Kiara,"

"Jangan buat gue kesel ya."

Kiara berdecak kesal kemudian menatap Arga dengan mata sayunya. "Bisa gak sih sekali aja jangan ganggu?" ucapnya menatap Arga kesal. Cowok itu tidak pernah membiarkannya beristirahat dengan tenang.

Beberapa jam lalu Arga juga membangunkannya, tapi bukan karena niat baik cowok itu memberinya makan. Tapi karena Arga ingin menuntaskan hasratnya yang terlalu tinggi. Mengajak Kiara bercinta meski gadis itu merengek mengatakan lelah dan mengantuk.

"Makan dulu. Abis itu lanjut tidurnya." ucap Arga merapihkan tatanan rambut Kiara yang berantakan.

"Pinjem kaos." ucap Kiara menatap Arga, cowok itu menggeser tubuh Kiara kemudian berjalan mengambil salah satu kaos miliknya lalu menyerahkannya pada Kiara.

"Gak usah pake bra. Kelamaan." ucap Arga ketika melihat gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar mencari bra miliknya.

Kiara berdecak kemudian menggunakan menyambar celana pendek milik Arga dan menggunakannya dengan susah payah dibawah selimut tebal.

"Ayo."

Kiara menahan tangan Arga cepat kemudian menatap cowok itu dengan tatapan memelas. "Kaki gue masih lemes." ucapnya jujur.

Arga menghela nafas kemudian menggendong gadis itu didepan tubuhnya seperti koala, dan Kiara tanpa malu memeluk leher Arga erat.

"Tumben baik." ucap Kiara menyambar satu box pizza berukuran besar yang tadi berada diatas meja menjadi diatas pangkuannya. Lalu menggigitnya tak sabaran dengan gigitan besar.

"Asal lo nurut."

"Eumm.. enak." lirih Kiara mengabaikan ucapan dan tatapan tajam Arga yang seolah sedang memberikannya sebuah peringatan saat ini.

"Mau soda." ucap Kiara menatap Arga kemudian meraih potongan pizza ketiga yang akan ia makan.

Entah karena apa Arga justru menurut dan berjalan mengambil kaleng soda didalam kulkasnya lalu memberikannya pada Kiara dengan segel kalengnya yang sudah ia buka.

"Thank you." ucap Kiara tersenyum lebar kemudian meneguk soda yang disajikan Arga cepat. Kemudian kembali memakan pizzanya tanpa tau malu.

Arga menatapnya dalam diam, sedikit terkejut melihat porsi makan cewek seukuran Kiara yang terbilang sangat banyak. Mungkin karena perutnya yang kosong sejak tadi pagi dan kegiatan panas mereka yang cukup menguras energi.

Cowok itu beranjak mendekati Kiara kemudian mengusap sudut bibir Kiara yang terkena saos lalu memasukkan jarinya yang berisi saos ke dalam mulutnya dengan gerakan sensual.

Kiara tersentak kaget dan menatapnya dengan tatapan bodohnya. "Kayak anak kecil." bisik Arga mengecup bibir Kiara singkat kemudian menjatuhkan tubuhnya disebelah Kiara.

Kiara menelan potongan pizza terakhirnya kasar ketika Arga memeluk tubuhnya erat dari arah samping. Kenapa cowok ini?

"Napa lo?"

Tidak ada jawaban.

"Anter gue balik, Ga."

Dan Arga langsung melepas pelukannya dan menatap Kiara tak suka. "Balik kemana?"

"Lo lupa gue punya rumah?" tanya Kiara balik dengan nada sinisnya.

"Lo lupa lo punya gue?" balas Arga menekan setiap kata yang ia ucapkan dengan tatapan mengintimidasinya yang seolah tengah menyudutkan Kiara.

Gadis itu menghela nafas pelan kemudian mengusap rahang tegas Arga lembut. Masa bodoh dengan tangannya yang hanya ia bersihkan dengan tissue tadi. "Gue harus pulang, besok sekolah."

Kiara bangkit dari duduknya kemudian menatap Arga yang masih saja menatapnya tajam tanpa beranjak dari duduknya.

"Mau anterin pulang atau gue balik sendiri?"

Arga berdecak kesal. "Fine."

- - -

happy 1k followers, guys!
kalau kalian bagian dari seribu orang itu, artinya kalian bisa baca semua karya aku secara full. Lengkap dengan picture & videonya (kalau ada)😋

yuk spam comment lagi untuk part selanjutnya🥰

see you!💗

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang