Happy reading!
"Ra, pusing."
"Kiara,"
"Ra!
"Pusing bangeeetttt.."
Nayaka berdecak kemudian berjalan mendekati Ghinna yang masih bergerak diatas ranjangnya sambil meremas rambutnya. Jadi Ghinna pikir kini ia berada dikamar Kiara?
"Bangun." ucap Nayaka menatap tajam Ghinna yang masih memejamkan matanya dengan wajah cemberut.
"Bangun, Na." perintah Nayaka lagi sambil menyentil pelan dahi Ghinna.
Perlahan cewek itu mulai membuka matanya, mengerjap beberapa kali ketika melihat sosok Nayaka yang berdiri didepannya.
"Kok.. kamu?" lirih Ghinna memaksakan dirinya untuk duduk. Mengabaikan kepalanya yang semakin terasa cenat-cenut efek alkohol semalam.
Niatnya menemani Kiara yang tiba-tiba ingin minum malah menjadi berbalik ke arahnya. Ghinna yang kehilangan kontrolnya memesan alkohol pada bartender dan berujung berada disebuah kamar dengan banyak medali dan juga piala disetiap sisinya. Kamar Nayaka.
"Nanya lagi lo."
"Minum." perintah Nayaka menyerahkan segelas air mineral dan juga pil penghilang mual dan pusing.
Tanpa mengatakan apa-apa Ghinna mengambilnya dan langsung meneguknya. Dan tatapan tajam Nayaka tidak sedikitpun berpindah dari wajah Ghinna yang terlihat berantakan.
"Udah," lapor Ghinna menatap Nayaka takut.
Cowok itu masih diam menatap Ghinna kemudian beranjak menuju bilik kamar mandi yang berada dikamarnya. Beberapa menit setelahnya keluar dari dalam kamar mandi dan menyender dibingkai pintu.
"Sini." ucap Nayaka menatap Ghinna yang langsung dituruti oleh cewek itu.
Tangan besar Nayaka bergerak melepaskan kemeja miliknya yang ia pakaikan untuk Ghinna semalam karena gadis itu muntah. Setelahnya mata Nayaka langsung dapat menatap tubuh polos Ghinna yang kini tersaji dihadapannya.
Nayaka mendorong tubuh Ghinna cepat ke dalam kamar mandi kemudian langsung mencium bibir gadis itu kuat.
"Eemhhh.."
"Kaahhhh.." desah Ghinna berusaha mendorong kepala Nayaka yang sibuk mencumbu lehernya. Akan sangat berbahaya jika nanti Arga melihat tanda yang akan dibuat Nayaka.
"Aahh.."
"Nanthijhhh.. Kakakhhh liaathh.." lenguh Ghinna namun tak urung menikmati hisapan cowok itu diujung payudaranya.
"Bagus kalo diliat. Biar kakak lo tau adeknya udah gak perawan." ucap Nayaka kemudian mulai melucuti pakaian yang ia gunakan cepat.
Pagi itu, didalam bilik kamar mandi Nayaka keduanya larut dalam gairah masing-masing sambil terus mendesah keras karena kenikmatan yang mereka kejar bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga's [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Kiara terpaksa mematuhi semua perintah Arga dan menyerahkan tubuhnya pada Arga karena ancaman cowok itu yang akan...