Arga's | 0.8

424K 15.5K 408
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

"Kak,"

Arga menoleh kemudian mengecup bibir Kiara singkat. "Lo bukan adik gue." ucapnya datar membuat Kiara mengerti apa maksud cowok itu barusan.

"Kenapa manggil?" tanya Arga menatap Kiara yang kini bersandar dikepala ranjang.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya kemudian menatap Arga dengan matanya yang tiba-tiba berkaca-kaca.

"Eh, kenapa? bilang aja." ucap Arga mengusap pipi Kiara lembut.

"Itunya sakit." cicit Kiara pelan

"Hah? apanya?"

"Itu.."

"Apaan? bilang yang jelas."

"Vaginanya." lirih Kiara membuat Arga terkekeh pelan. "Mainnya kekencengan ya?"

"Ga!"

"Sini gue liat." ucap Arga beranjak mendekati ujung selimut.

Kiara merapatkan pahanya cepat didalam selimut. "Ga, masih sakit." rengeknya tanpa sadar.

"Iya gue tau. Sini gue liat." ucap Arga menyingkap selimut yang menutupi paha Kiara kemudian berdecak melihat gadis itu merapatkan pahanya kuat.

"Ra jangan nunggu gue emosi ya."

"Masih sakit, Arga." lirih Kiara nyaris menangis.

Arga berdecak kesal, "Gak bakal gue perkosa, Ra. Buka." ucap Arga vulgar membuat wajah Kiara memerah malu.

Perlahan gadis itu membuka pahanya dihadapan Arga, dengan gerakan sangat pelan hingga Arga greget sendiri melihatnya.

"Sakit banget?" tanya Arga menatap wajah Kiara, gadis itu terlihat mengangguk pelan dengan wajah takutnya.

Arga beranjak meninggalkan Kiara menuju kamar mandi, beberapa menit kemudian cowok itu kembali dengan mangkuk masker milik Kiara, handuk, dan juga tissue basah.

Kiara menggigit bibir bawahnya kuat karena malu ketika Arga duduk tepat didepan kedua pahanya yang terbuka lebar. "Sshh.." ringis Kiara pelan.

Arga melirik Kiara kemudian kembali mengusap kewanitaan memerah gadis itu dengan tissue basah. Sesekali menggoda klitoris Kiara yang terlihat menggemaskan dimatanya. "Ga,"

"Diem dulu." ucap Arga menahan paha Kiara yang akan tertutup kemudian mencelupkan ujung handuk ke dalam mangkuk masker berisi air hangat untuk Kiara.

"Enakan gak?"

"Hah? apanya yang enak?" tanya Kiara tersentak dari lamunannya sambil menatap Arga bingung.

"Penis gue."

"Enakan gak gue kompres air anget gini?" sambung Arga cepat sebelum Kiara memprotes ucapannya. Padahal gadis ini yang otaknya lambat!

"Eh, iya. Enakan." ucap Kiara mulai merapatkan pahanya perlahan dan Arga membiarkan gadis itu melakukannya.

Kiara mengernyit melihat Arga yang memasuki walk in closetnya lalu dalam beberapa detik kembali dengan atasan pajamas bergambar teddy bears ditangannya. "Deketan." ucap Arga membuat Kiara merapatkan tubuhnya dengan cowok itu.

Ia masih diam ketika tangan besar Arga melepas lilitan selimut ditubuhnya lalu memasangkan atas pajamas itu. "Gue bikin makin gede ntar." ucap Arga meremas payudara sintal Kiara gemas.

"Akkhh.." lirih Kiara yang dibalas senyum tipis Arga.

Cowok itu bangkit dari duduknya kemudian memakai kaos yang semalam ia tanggalkan dengan cepat dan meraih kunci mobil miliknya diatas nakas Kiara.

"Mau kemana?" tanya Kiara reflek

Arga mengecup singkat dahi Kiara kemudian mengusap pipi gadis itu lembut.

"Gym."

"Lo istirahat aja. Gue suruh pembantu lo bawain makan kesini." ucap Arga yang dibalas anggukan pelan Kiara.

Bingung harus bersikap bagaimana dengan laki-laki kurang ajar yang berani merebut keperawanannya semalam. Dan sialnya, Kiara menikmatinya dan mendesah merulang kali.

"Gue balik."

"Hati-hati." lirih Kiara ketika Arga sudah menutup pintu kamarnya sempurna.

Kiara menghela nafas kemudian meraih ponselnya, memainkannya selama beberapa menit sebelum pintu kamarnya diketuk halus dari luar.

"Masuk aja." ucap Kiara nyaris berteriak.

Lalu satu orang pelayan dirumahnya masuk lengkap dengan trolley berisi tumpukan makanan di atasnya.

"Kok banyak banget?" tanya Kiara menatap pelayan dirumahnya itu bingung.

Ada banyak sekali jenis makanan yang berada diatas trolley itu. Mulai dari sereal kesukaannya, susu coklat hangat, susu coklat dengan es batu, air mineral, potongan buah, makanan berat, hingga beberapa makanan penutup manis.

Pelayan itu tersenyum kikuk. "Temennya Non Kiara yang pesen. Katanya Non Kiara kurang enak badan dan mau makan banyak."

Arga sialan.

"Aku mau sereal sama susu dingin aja. Sisanya balikin." ucap Kiara meraih mangkuk berisi sereal dan juga segelas susu dingin yang ia maksud.

"Tapi, cowok yang tadi—"

"Namanya Arga, ntar aku yang bilang sama dia." potong Kiara membuat pelayan itu mengatupkan bibirnya kemudian mengangguk pelan.

"Air hangatnya mau disiapin sekarang, Non?"

"Yang mau mandi siapa?" tanya Kiara mengerutkan dahinya bingung. Pasalnya semua pelayan yang ia kerjakan akan melayaninya hanya setelah mendapatkan perintahnya.

"Den Arga yang suruh, Non. Katanya Non Kiara habis sarapan langsung mandi aja terus istirahat."

Kiara menggigit pipi bagian dalamnya merasa malu. "Siapin sekarang aja."

Apa normal jika Kiara langsung luluh hanya karena perhatian cowok itu?

- - -

asli part ini 125+ votes less than 24 hours!
kalian tuh gercep banget 🥺❤️

setelah selesai revisi + re-read part ini, aku langsung buru-buru publish. Malam ini juga aku mau update distance karena notifnya salip-salipan banget guys🤣 dan kalian jangan lupa baca distance yah!😁

135+ votes for the next chapt!
kali ini santai aja guys, aku baru mulai nulis part selanjutnya nih haha🙂

see you!💗

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang