Happy reading!
Arga masih diam menatap ke arah mansion mewah dihadapannya. Mansion milik Kiara. Ternyata gadis itu tak jauh-jauh dari kalangannya. Pantas saja Kiara bisa mengimbangi sikap gila belanja adiknya selama ini.
"Kenapa masih diem?" tanya Arga menatap Kiara yang masih saja menunduk. Arga tau sebenarnya gadis itu menunggu Arga membukakan lock pada mobil, tapi Arga ingin Kiara mengatakannya langsung. Memangnya Arga semenakutkan itu apa!?
Kiara menoleh ke arah Arga kemudian membasahi bibir bawahnya. "Itu— mobilnya belum lo buka." ucap Kiara yang tentunya diabaikan oleh Arga.
Karena fokus cowok itu kini hanya terpusat pada bibir merah Kiara.
"Cium dulu." ucap Arga tersenyum miring, sedangkan Kiara membulatkan matanya terkejut.
"Ntar.. satpam gue lihat, kak."
Arga mendekatkan tubuhnya ke arah Kiara yang membuat gadis itu reflek memundurkan tubuhnya. "Gue cuman bukain seat-belt." ucap Arga santai membuat Kiara menghela nafas lega.
Belum sempat Kiara mengatakan terimakasih Arga langsung mengangkat tubuhnya ke atas pangkuan Arga dengan kedua kaki mengangkang menghadap Arga.
"Kak!" sentak Kiara terkejut sambil memegang bahu cowok itu kuat.
Arga terkekeh pelan kemudian mencium leher jenjang Kiara singkat. "Kaget yah?" ledeknya tersenyum miring.
"Kak ntar satpam gue—"
"Pengen banget lo jadi adik gue?" potong Arga menatap Kiara datar, kesal karena cewek itu terus-terusan memanggilnya kak. Memangnya Kiara itu Ghinna?
"Lo kakak kelas gue."
"Terserah." decak Arga mengusap pinggang ramping Kiara lalu bergerak turun hingga tangannya berada tepat diatas bokong bulat gadis itu.
"Sshh.." lirih Kiara mencengkram bahu Arga karena remasan cowok itu dibokongnya.
"Bonyok ada?"
Kiara menatap Arga dengan kening mengkerut kemudian menggeleng pelan. "Emang kenapa?"
"Gue mampir." ucapnya tersenyum miring sedangkan Kiara langsung membulatkan matanya menyadari hal itu. "Enggak!"
"Balik dulu, Ra. Tar gue pangku lagi." ucap Arga mengusap punggung Kiara lembut dengan gerakan naik turun.
Gadis itu berdecak kemudian bergerak kembali ke tempat duduknya.
Plak.
"Kak!"
Arga terkekeh pelan melihat Kiara mendelik ke arahnya karena menampar bokong seksi gadis itu barusan lalu mulai melajukan mobilnya ke arah gerbang utama mansion Kiara.
"Ada kepentingan sama Non Kiara, Den?"
"Iya. Nih orangnya sama saya." ucap Arga menunjuk Kiara dengan dagunya, satpam plontos tadi langsung bergerak cepat membuka gerbang lebar-lebar dan mempersilahkan mobil Arga masuk.
"Non, mau disiapin makan siangnya?"
Arga dan Kiara kompak menoleh. "Gak, Bik. Makasih." jawab Arga cepat sebelum Kiara membuka mulutnya.
Gadis itu menghela nafas kasar kemudian melangkah menaiki anak tangga dirumahnya dengan Arga yang mengekor dibelakangnya.
"Pinjem kamar mandi." ucap Arga kemudian masuk ke dalam bilik kamar mandi Kiara sebelum gadis itu mengatakan apa-apa.
Kiara berdecak kesal kemudian menjatuhkan tubuh diranjang empuk miliknya, memejamkan matanya lelah kemudian tanpa sadar tertidur.
"Lo mau—" bibir Arga tertutup melihat Kiara yang terlihat damai dalam tidurnya. Perlahan mendekati gadis itu kemudian mengusap pipi Kiara lembut dengan ibu jarinya, tatapannya jatuh pada bibir merah Kiara yang sedikit terbuka. Seksi.
Arga melepas kaos yang ia kenakan kemudian melemparnya asal, meraih tengkuk Kiara kemudian melumat bibir gadis itu buas dengan nafsu bejatnya.
"Mmphhh.." pekik Kiara membuka matanya terkejut dengan oksigen menipis karena ciuman tiba-tiba Arga.
"Pembantu lo bakal kesini semua kalo lo rusuh kayak gini." bisik Arga menatap Kiara tajam kemudian melepaskan dress semalam yang masih dikenakan Kiara dan melemparnya asal.
"Aahh.. sshhh.." lenguh Kiara meremas rambut panjang Arga ketika merasakan lidah panas pria itu dileher jenjangnya.
"Nnghhh.. goddhhhh.."
Arga meremas bukit kembar Kiara kemudian bergerak melepas bra yang dikenakan gadis itu dan melemparnya asal. Mulutnya beralih menghisap puting kecoklatan milik Kiara tak sabaran persis seperti bayi kelaparan.
"Aaahh! Kakhhh.."
"Aaahhh.. eemmhhh.." lenguh Kiara berusaha merapatkan pahanya ketika tangan Arga mulai bermain dibawah sana.
Arga mengusap lipatan vagina Kiara lembut dengan ibu jarinya kemudian menusuk-nusuknya pelan. Perlahan mulai memasukkan satu jarinya ke dalam vagina Kiara.
"Aaahh! aaahhh.."
"Enak gak?" tanya Arga bergerak mengocok kewanitaan Kiara dengan tiga jarinya.
Tubuh Kiara bergetar hebat dengan dada membusung ketika gelombang orgasme menyambutnya.
"Aaahhhh!" pekiknya memejamkan mata merasa nikmat.
Arga buru-buru melepaskan celana yang ia kenakan hingga kejantanannya yang sudah mengeras dan mencuat sempurna terlihat. Dengan cepat cowok itu membuka paha Kiara lebar kemudian memposisikan kepala kejantanannya didepan vagina Kiara.
"Kak, jangannhhh.." lenguh Kiara berusaha mendorong Arga yang tengah menggoda lipatan Kiara dengan kepala kejantanannya.
"Gimana gue bisa percaya lo nolak kalo vagina lo becek gini, hm?" ucap Arga menaikkan sebelah alisnya kemudian berusaha menekan kejantannya lebih dalam.
"Aahhh.. Kak, guehhh.."
"Aahh! It's hurthhhhh.."
- - -
hi teman-teman readers, di antara kalian apa ada yang ikut aksi demo? stay safe ya teman-teman semua!🥺💗
jangan lupa vote + comments supaya aku semakin semangat nulisnya, hehe🥺✊🏽
see you!💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga's [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Kiara terpaksa mematuhi semua perintah Arga dan menyerahkan tubuhnya pada Arga karena ancaman cowok itu yang akan...