Arga's | 0.9

382K 14.9K 686
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Setelah mandi Kiara tidak langsung melakukan apa yang diperintahkan Arga.

Rasanya waktu istirahatnya sudah sangat berlebihan hari ini, dan juga kewanitaannya sudah tidak terlalu perih sekarang. Entah karena kompresan yang diberikan Arga tadi pagi atau membaik setelah berendam air hangat barusan.

Sambil menatap film yang terputar dihadapannya Kiara berusaha menghubungi Ghinna. Sedikit merasa bersalah karena membatalkan janji shopping mereka karena perintah Arga.

"Hallo, Ra? kenapa?"

Kiara bergerak mem-pause filmnya cepat setelah mendengar suara Ghinna. "Lo dimana Na? shopping yuk."

"Yuk! Gue dirumah!"

"Gue otw ya." ucap Kiara cepat kemudian mematikan sambungan teleponnya.

Kiara berjalan hati-hati menuju walk in closetnya kemudian mengganti pajamasnya dengan sebuah crop top dan juga short skirt. Ragu menggunakan celana karena kewanitannya yang masih sedikit nyeri.

"Pak, anter ke Ghinna!" teriak Kiara melambaikan tangannya pada salah satu supir dirumahnya.

Pria paruh baya dengan setelah supir itu mengacungkan jempolnya tinggi kemudian menyiapkan alphard hitam yang biasa digunakan Kiara ketika akan hangout bersama Ghinna.

"Non, udah baikan?" tanya salah satu pelayan menatap Kiara ragu.

Cewek itu menoleh kemudian mengangguk sambil tersenyum manis. "Udah, kok."

"Hallo, Na, gue udah di depan."

Tanpa menjawab ucapan Kiara, Ghinna langsung mematikan sambungan telepon dan berlari cepat memasuki mobil Kiara.

"Kok tumben?" tanya Ghinna menatap out fit Kiara dengan kening mengkerut.

"Pengen aja." Lalu keduanya larut dalam perbincangan tidak penting hingga mobil Kiara memasuki pelantara mall besar yang akan mereka kunjungi hari ini.

"Nanti telpon aja ya, Non."

Kiara mengangguk kemudian mengikuti langkah Ghinna yang sudah memasuki mall dengan semangat.

Kalian tau 'kan soal Ghinna yang memang gila belanja? ya memang benar. Hampir sama seperti Kiara tapi Kiara jauh bisa lebih mengontrol kondisi lapar matanya. Sedangkan Ghinna bisa menghabiskan ratusan juta sekali menginjakkan kakinya di mall.

Mulai dari membeli banyak makanan, dress indah, tas seharga ratusan juta, bahkan ia juga membeli hand phone baru dengan alasan bosan. Sangat tidak masuk akal 'kan?

Cewek itu bahkan sudah menenteng puluhan paper bag dengan brand ternama ditangannya, oh jangan lupakan dua orang suruhan yang ia perintahkan membawa belanjaannya hari ini.

Ghinna yang memang dasarnya cuek hanya mengabaikan tatapan ingin tau orang-orang soal dirinya, berbeda dengan Kiara yang menunduk malu. Entahlah kenapa harus malu padahal ia membayar semuanya cash.

"Lo kenapasih, Ra? liat ke depan." decak Ghinna menatap Kiara malas.

"Satu mall ngeliatin kita, anjing." umpat Kiara menatap Ghinna kesal. Cewek itu justru terkekeh dan mengidikkan bahunya acuh.

"Makan dulu atau langsung ke salon?"

"Makanlah. Mati gue nungguin lo nyalon." ucap Kiara melengos memasuki restaurant sushi favoritenya.

Meletakkan semua belanjaannya diatas lantai kemudian langsung memesan banyak sushi tanpa berpikir dua kali.

"Pesenin sekalian, Ra." ucap Ghinna yang dibalas anggukan singkat Kiara yang sibuk menyembutkan pesanannya pada pelayan.

"Ditunggu sebentar ya, kak."

"Okay. Jangan lama yah." jawab Kiara tersenyum memamerkan jajaran gigi rapihnya lucu. Pelayan tadi kemudian berlalu menyiapkan pesanan Kiara.

"Gue ke toilet dulu." ucap Ghinna meraih ponsel miliknya yang baru saja bergetar menampilkan id caller seseorang.

Kiara mengangguk kemudian mengedarkan tatapannya ke segala arah luar restaurant lalu berhenti di satu titik. Wajahnya berubah menjadi datar melihat Arga yang merangkul mesra seorang perempuan sambil sesekali mencium pipinya.

"Ini gym yang lo maksud ya, Ga?"

Tanpa sadar tangannya mengepal dibawah meja dengan sesak yang mulai ia rasakan di dadanya. Selangkangannya masih terasa sakit dan kini Arga sudah menggandeng perempuan lain? bagus sekali.

Ternyata hanya Kiara yang menganggap malam itu berarti. Tidak dengan cowok itu.

"Mbak,"

"Ra! Kok bengong?" suara Ghinna menyentak Kiara yang tanpa sadar melamun dengan semua rasa kecewa yang ada dihatinya.

Kiara menatap meja mereka yang kini sudah penuh dengan belasan bahkan puluhan piring sushi dengan tatapan muak. Bukan lagi tatapan tidak sabaran seperti tadi.

"Nanti malem temenin gue ke club, Na."

- - -

pada demo minta Arga's update karena udah lewatin target votes😂, seperti biasa langsung buru-buru nulis + publish🥰

revisinyapun singkat banget, maaf yah kalau ada typo dimana-mana, hihi. kalian bisa langsung comment aja supaya bisa aku revisi

part selanjutnya udah aku tulis setengahnya lho, kali ini aku minta kalian spam comment aja untuk part selanjutnya. Okay?

see you!💗

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang