Happy reading!
Tangan Ghinna bergetar terulur meremas pundak rapuh Kiara. Temannya itu membutuhkan seseorang untuk menopang tubuhnya yang sebentar lagi akan rubuh namun ia bahkan kehilangan tenaganya hanya untuk meremas bahu Kiara menguatkan.
"Ra, gu— gue.."
"Gue gak tau harus gimana, Na." lirih Kiara sangat pelan, bahkan nyaris tidak terdengar.
Semuanya terlalu tiba-tiba dan mengejutkannya. Bayangkan saja, Kiara yang tiba-tiba pingsan ketika berkeliling di mall lalu ketika sampai di rumah sakit, gadis itu di nyatakan positif hamil dengan usia kandungan 10 minggu!
Tangan Kiara meremas perutnya yang baru ia sadari sedikit berbeda dengan biasanya. Kenapa ia terlalu bodoh tidak menyadari perubahan nafsu makannya yang drastis dan juga jadwal menstruasinya yang berantakan?
"Lo— lo mau gue telponin Kak Arga?" tanya Ghinna terbata.
Pikirannya buntu bahkan ia rasa sebentar lagi kepalanya akan meledak. Jika saat Kiara menjadi korban Jason ia bisa meminta bantuan Arga, lalu sekarang? apa yang harus Ghinna lakukan jika sahabatnya itu adalah korban kebodohan kakaknya yang menyemprotkan benihnya tanpa berpikir dua kali?
Melihat bagaimana kacaunya kondisi Kiara saat ini berhasil membuat Ghinna berpikir ulang untuk mengutuk kebodohan Kiara yang tidak menggunakan kondom ketika berhubungan. Atau pil kontrasepsi! Kenapa sahabatnya yang bodoh harus berpasangan dengan kakaknya yang juga adalah orang bodoh!?
Kiara menggeleng pelan menolak usulan Ghinna. "Arga hari ini ada ujian, ntar konsentrasinya ilang gara-gara ini." lirihnya yang di balas decakan kesal Ghinna.
"Terus lo mau gimana, Ra? mau nutupin dari Kakak gue?" tanya Ghinna berusaha sabar.
Kiara kembali menggeleng pelan, lagi-lagi membantah ucapan Ghinna. "Arga masih gak pulang ke rumah?"
"Iya. Paling Kak Arga buat masalah lagi, terus Papi marah." ucap Ghinna mengidikkan bahunya acuh, karena memang biasanya alasan itu yang membuat Arga tidak pulang ke rumah dan memilih tinggal di apartmentnya. Tanpa pamitan padanya pula!
"Ntar malem gue ke apart Arga aja."
"Sama gue ya!"
"Ra!"
"Kiara, sam—"
"Iya, Na." potong Kiara pelan.
Kiara menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang empuknya, tangannya terulur mengusap perutnya yang tertutup crop top ketat.
"Ponakan gue udah segede ini ya, Na?" tanya Ghinna mengangkat kepalan tangannya ke arah Kiara.
Gadis itu menoleh kemudian menggeleng samar. "Gak tau."
Ghinna berdecak kemudian meraih ponsel miliknya, mengetikkan sesuatu di sana selama beberapa menit sebelum kembali meletakkannya. Gadis itu kini menyatukan ibu jari dan telunjuknya membentuk huruf O di depan Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arga's [COMPLETED]
Romance17+ Warning : mature content | DILARANG KERAS MELAKUKAN PLAGIARISME‼️ [ Cerita diprivate, silahkan follow untuk membaca semua chapter ] Kiara terpaksa mematuhi semua perintah Arga dan menyerahkan tubuhnya pada Arga karena ancaman cowok itu yang akan...