Arga's | 2.0

307K 11.4K 542
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Arga mengusap wajah cantik Kiara dengan lembut. Berniat membangunkan cewek itu tapi ia justru terlena dengan wajah Kiara yang luar biasa cantik meski sang empunya masih tertidur dengan wajah lelahnya.

Tentu saja lelah, Arga baru memberikannya istirahat pukul 1 siang tadi sejak percintaan yang ia mulai tadi pagi. Tapi yang terpenting, Kiara juga menikmatinya. Ia jamin. Karena gadis itu terus mendesah dengan wajah kenikmatannya yang terus menerus membangkitkan nafsu liarnya.

"Kiara, wake up." bisik Arga mencium pelipis Kiara lembut.

Tangan besar Arga berpindah meraih pergelangan tangan Kiara yang saat itu ia permasalahkan, mengecupnya beberapa kali dengan sangat ringan. Takut membuat Kiara merasa sakit karena tekanan bibirnya.

"Ra, jangan ngamuk kalo sunsetnya juga ketinggalan ya." ujar Arga melirik jam besar yang ada di penginapan mereka, pukul 5 sore.

Cup.

Cup.

Cup.

Dan Kiara masih memejamkan matanya damai meski wajahnya sudah mendapatkan banyak kecupan dari Arga.

Sambil tersenyum miring Arga meraih tengkuk Kiara, lalu memangut bibir gadis itu lembut. Memasukkan lidahnya paksa dan mengobrak-abrik isi bibir Kiara hingga gadis itu bangun dari tidurnya karena kesulitan bernafas.

"Eemmhh!"

"Arga! ih!" decak Kiara menatap Arga dengan nafasnya yang masih memburu.

Cowok itu terkekeh pelan kemudian memeluk tubuh Kiara erat. "Dasar kebo." ledeknya mengecup bahu terbuka Kiara lembut.

"Semua juga gara-gara lo." sentak Kiara

Arga menjauhkan tubuhnya kemudian menatap Kiara dengan senyum miringnya.

"Tapi suka 'kan?"

"Arga!"

- - -

"Ga," panggil Kiara menatap Arga yang duduk di sebelahnya. Terlibat sibuk dengan games di ponselnya. Benar-benar membuat Kiara kesal sendiri karena cowok itu tidak liburan mereka. Ini Bali lho, kapan lagi bisa ke pulau ini? lagian Arga bisa bermain games kapan dan dimana saja, nanti.

"Hm?"

"Thanks." ucap Kiara pelan kemudian mengalihkan pandangannya.

Entahlah tapi ia terlalu gengsi mengatakan terimakasih pada Arga. Hanya, sedikit canggung dan akan terdengar aneh jika Kiara mengatakannya dengan benar.

Arga terkekeh pelan kemudian meraih rahang Kiara agar gadis itu menatapnya. "Thanks karna gue ajak kesini atau karna gue selametin dari cowok tadi?"

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang