Arga's | 3.6

243K 11.6K 1.6K
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

"Beneran pacarnya Kiara?" tanya Kirana menatap Arga dengan tatapan ingin taunya.

Arga tersenyum kikuk kemudian mengangguk kecil mendengar pertanyaan Mami kekasihnya ini. Padahal Kirana dan Michael sudah menanyakan hal yang sama saat menyiapkan ulang tahun Kiara saat itu.

"Tuh anaknya turun. Yang sabar ya sama Kiara, dia kadang suka nyebelin." pesan Michael membuat Arga terkekeh pelan mendengarnya. Bukan kadang lagi, tapi selalu.

Tatapan cowok itu teralihkan ke arah Kiara yang berlari pelan menuruni anak tangga di rumahnya. Sedangkan kedua orantuanya beranjak meninggalkan mereka berdua di ruang tengah mansion.

"Beneran bawain sour sally?" tanya Kiara duduk di sebelah Arga. Tanpa basa-basi meraih bungkusan besar yang di letakkan Arga di atas meja lalu membukanya dengan semangat.

"Iya, 'kan lo maksa." ucap Arga datar tanpa mau repot-repot bersikap manis.

Kiara mencebikkan bibirnya kesal namun memilih tidak merespon ucapan Arga dan sibuk memakan yogurt berbentuk es krim kesukaannya itu perlahan dengan mata berbinar. Black sakura memang tidak pernah mengecewakan, pikirnya.

"Mau?"

Arga menggeleng kemudian memeluk tubuh Kiara dari arah samping dengan kepalanya yang bersembunyi di ceruk leher kekasihnya.

"Balik gih, kamu besok ujiannya pagi 'kan?" ujar Kiara yang di balas gumaman malas Arga.

Kepalanya sudah terasa terbakar karena seharian mencoba menjadi anak rajin hanya demi ujiannya besok. Bertambah panas lagi ketika Kiara memaksanya membawakan gadis itu sour sally. Belum lagi gangguan dari Ghinna. Dan sialnya sekarang Kiara mengingatkannya lagi soal ujian besok.

"Gue capek." lirih Arga pelan membuat Kiara sedikit merasa bersalah mendengarnya.

"Maaf yah udah minta bawain sour sally. Tiba-tiba kebangun dan pengen banget tadi."

"Apaansih, gak usah maaf-maaf segala." ucap Arga kesal membuat Kiara terkekeh pelan mendengarnya.

Tangan Kiara mengusap rambut tebal Arga lembut. "Semangat ujiannya besok, sayang." ucapnya yang di balas gumaman malas Arga di ceruk lehernya. Sepertinya Arga benar-benar merasa lelah sekarang.

"Gak mau nginep aja?" tanya Kiara menatap Arga yang sudah akan bersiap meninggalkan mansionnya. Pukul 11 malam. Kiara sedikit khawatir kekasihnya ini tidak langsung pulang dan justru khilaf ke club malam. 'kan gak lucu.

Arga menggeleng pelan menolak. "Ghinna sendirian." ucapnya membuat Kiara tersenyum kecil mendengarnya. Andai Ghinna mendengar ucapan Arga barusan pasti cewek itu akan besar kepala.

Cup!

"Jangan pengen yang aneh-aneh lagi." ucap Arga mengecup singkat puncak kepala Kiara.

Gadis itu menyengir lucu kemudian mengangguk pelan sembari beranjak hendak mengantar Arga hingga ke mobil kekasihnya itu.

"Mau kemana?" tanya Arga menahan tangan Kiara.

"Nganter kamu ke depan,"

"Gak usah, udah malem. Abisin aja yogurtnya terus tidur." ucap Arga yang lagi-lagi di balas anggukan setuju Kiara.

Manik matanya terus menatap punggung tegap Arga yang kemudian menghilang di balik pintu mansionnya. Sambil membawa box sour sallynya ke lantai atas, Kiara mengetikkan sesuatu di ponselnya.

Kak Arga :
semangat ujiannya sayang
abis ujian aku kasih kejutan <3

- - -

"Kakak lo beneran ujian, Na?" tanya Kiara melirik ke arah Ghinna yang tengah memainkan ponselnya sambil berbaring di atas karpet sama seperti Kiara.

Tempat tidur berukuran besar milik Ghinna sudah penuh dengan makanan-makanan yang tadi di inginkan oleh Kiara namun tidak jadi gadis itu makan setelah pesanan makanannya datang. Terlalu malas memanggil maid dan membersihkannya, mereka memutuskan untuk pindah ke atas karpet.

"Menurut lo?"

Kiara mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Ghinna. "Kangen," lirihnya pelan membuat Ghinna melotot mendengarnya.

"Najis lo." sinis Ghinna membuat Kiara langsung terdiam dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Arga kira-kira bilang gue najis juga gak ya waktu gue bilang kangen?" lirih Kiara dengan suara serak berhasil membuat Ghinna menoleh menatapnya lalu kedua matanya membola terkejut melihat Kiara yang sudah menangis.

"Ngapain nangis?" tanya Ghinna panik.

Kiara mengucek-ngucek matanya kasar. "Kangen Arga," rengeknya yang di balas decakan malas Ghinna.

Kiara ini sangat aneh belakangan ini!

"Suruh aja cowok lo pulang sekarang. Abis di ajak ngobrol sama Papi kemaren dia langsung ke apart kagak balik-balik." jelas Ghinna panjang lebar. Bukannya membuat Kiara tenang, ucapan gadis itu semakin membuatnya panik.

Jadi hubungan Arga sedang tidak baik-baik saja dengan Papinya? makanya cowok itu memilih tinggal di apartmentnya sejak kemarin.

"Gue susulin Arga sekarang ya, Na?" tanya Kiara menatap Ghinna memelas.

Ghinna mendelik kemudian menggeleng keras tidak setuju. "Jangan gila! Udah malem banget ini." ucap Ghinna melirik jam dinding berukuran besar di kamarnya. Pukul 10 malam, belum terlalu malam sebenarnya.

"Tapi—"

Tok! tok! tok!

"Pasti pesenan pizza lo dateng nih." ucap Ghinna beranjak dari rebahannya ke arah pintu kamar.

Tebakan gadis itu tidak meleset sedikitpun ketika seorang maid berdiri di depan kamarnya dengan dua box pizza berukuran besar.

"Disini aja," ucap Kiara menepuk karpet yang sedang ia duduki agar Ghinna membawa pizzanya ke atas karpet.

Gadis itu menurut lalu meletakkan dus berukuran persegi besar itu di atas pangkuannya Kiara yang di sambut gadis itu dengan semangat.

Kiara dan pizza memang cinta aba—

Mata Ghinna melotot melihat Kiara yang sudah bangkit dari duduknya cepat lalu berlari ke arah kamar mandi. Dua box pizza yang belum tersentuh itupun berantakan di atas karpetnya.

"Ra, lo—"

Huek!

- - -

ketunda terus update Arga's karena ujian dan tugas benar-benar nyita waktu aku guys🙂🔫 bahkan gak ada waktu untuk sekedar mengkhayal buat nyari ide karena kekejar deadline semua </3

see you after 2k+ votes!💗

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang