Arga's | 0.4

470K 17.7K 626
                                    

Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading!

Arga menoleh ke arah Kiara yang sekali lagi meringis pelan karena kepalanya terbentur pintu mobil masih dengan kedua mata terpejam. Dengan pelan ia menarik kepala gadis itu agar bersandar dibahunya lalu semakin menekan pedal gas kuat agar mereka lebih cepat sampai di apartmentnya.

"Tumben pulang, Den Arga." ucap satpam apartmentnya tersenyum menyapa.

Arga meletakkan kunci mobilnya diatas meja. "Bawa cewek, Pak. Parkirin ya." ucapnya kemudian berlalu begitu saja

"Siap, Den! Cowok ganteng mah bebasss." ucap satpam itu kemudian memarkirkan mobil Arga dengan baik.

"Kak, kok sempit?"

Arga mendengus mendengar ucapan bodoh Kiara. Dimana-mana ya lift itu sempit! Lalu Arga harus mengubahnya menjadi luas agar Kiara tidak perlu bingung, begitu?

"Kak! Kenapa sempit!?"

"Diem lo." sentak Arga galak sambil membuka pintu apartmentnya lalu mendorong tubuh Kiara masuk.

Kiara langsung menjatuhkan dirinya diatas ranjang Arga kemudian terkekeh pelan entah karena apa. "Sekarang empuk." ucapnya tersenyum aneh kemudian menutup matanya perlahan.

Benar-benar lemah dengan alkohol.

Arga tersenyum miring melihat tubuh tak berdaya Kiara yang tergeletak begitu saja di atas ranjangnya lalu melangkah perlahan semakin mendekati gadis itu. Tangan besar Arga membuka sepasang heels yang Kiara gunakan dengan hati-hati.

Bahkan ia tidak pernah melakukan hal ini untuk Ginna atau Maminya. Kiara menjadi yang pertama. Tapi Arga tidak hanya membuka heelsnya, tangan cowok itu juga bergerak melepaskan dress yang dikenakan Kiara.

Tangan Arga tidak berhenti ketika tubuh Kiara sudah hanya dalam balutan bra hitam dan juga celana dalam seksi. Arga turut melucutinya hingga tubuh polos Kiara benar-benar terlihat dimatanya.

Benar-benar seksi dan menggoda.

Arga tersenyum nakal ketika mendapatkan sebuah ide cemerlang yang lewat diotaknya kemudian meraih ponselnya yang tadi ia letakkan diatas meja kemudian memotret tubuh Kiara beberapa kali.

Arga menarik selimut putih tebal miliknya hingga menutupi hampir seluruh tubuh Kiara lalu mengecup bibir gadis itu singkat. "Sleep tight, baby Kiara." bisik Arga kemudian sekali lagi memotret Kiara yang terlihat cantik ditidurnya.

Belasan foto yang ia ambil barusan akan sangat berguna untuk Arga kedepannya.

- - -

Huek.

Huek.

Arga mengerang ketika tidurnya terganggu karena suara aneh yang berasal dari bilik kamar mandinya. Mengabaikan bagian atas tubuhnya yang polos Arga melangkah ke arah kamar mandi lalu bergerak cepat ketika melihat Kiara yang berdiri lemas di hadapan wastafel kamar mandinya.

"Lo kenapa?" tanya Arga menyentuh lengan Kiara.

Cewek dengan kaos besar berwarna hitam milik Arga itu menoleh dengan tatapan sayunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cewek dengan kaos besar berwarna hitam milik Arga itu menoleh dengan tatapan sayunya. "Pusing. Mual juga." lirihnya kemudian berkumur beberapa kali di wastafel milik Arga.

"Udah enakan?" tanya Arga mengikuti langkah Kiara yang kembali ke arah ranjang.

Arga kira cewek itu akan melanjutkan tidurnya karena wajah Kiara yang jelas terlihat sangat mengantuk. Tapi tebakannya salah karena Kiara hanya duduk ditepi ranjang kemudian mencepol rambutnya tinggi dengan asal.

"Kok gue ada disini?" tanya Kiara menatap Arga dengan tatapan tajamnya.

Arga tersenyum miring, jadi kesadaran gadis ini sudah kembali sepenuhnya dan melupakan kejadian mabuk semalam? berarti sebentar lagi hasil jepretannya semalam akan berguna.

"Lo mabuk, jadi gue berbaik hati—"

"Gue mabuk juga gara-gara lo!" sentak Kiara menunjuk Arga dengan berani.

Bukannya marah Arga justru tersenyum miring sambil menangkap jari Kiara yang berada di depan wajahnya lalu mengulumnya dengan sensual. Kiara mendelik namun tetap bungkam karena tatapan Arga yang tiba-tiba berubah menjadi tajam dan sedikit membuatnya takut.

"Watch your mouth, Kiara. Lo ada di tempat gue sekarang." ucap Arga menekan setiap kata yang ia ucapkan.

Kiara menepis aura mengintimidasi yang jelas terpancar dari kakak laki-laki sahabatnya ini. Egonya jauh lebih penting. "Kenapa gue harus!?"

"Lo bakal nyesel kalo gak nurut." balas Arga melangkah meninggalkan kamarnya,

cowok itu berhenti tepat dipintu kamarnya lalu menoleh menatap Kiara yang masih menatapnya tak bersahabat.

"Btw, badan lo oke juga."

Bangsat.

- - -

langsung buru-buru revisi part ini setelah dapet notif 100+ votes di part sebelumnya🥺 thankyou so much!

fyi, semua cerita aku itu aku private secara random. Kalian hanya perlu follow account ini untuk membaca keseluruhan part (include pictures and videos) tanpa perlu keluar biaya sedikitpun. Hanya follow. Yang part-nya eror, hanya muncul sebagian, picturenya loading lama dan ujungnya malah gak ada, alasannya kemungkinan besar karena kalian tidak follow account ini.

Jadi, follow account aku untuk membaca keseluruhan cerita. Ini juga berlaku untuk semua karya aku. Terimakasih🤗

see you!💗

Arga's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang