Suara denting monitor menggambarkan detak jantung Jungkook. Satu-satunya sumber suara di ruangan steril ini yang berani menggema menemani sang pemilik tubuh. Jungkook masih betah menyelam dialam lain. Mengabaikan seruan orang-orang terkasihnya yang menginginkan ia kembali.
"Jungkook-ah, adik hyung tersayang, memangnya disana lebih menarik dibanding bersama hyung? Kenapa kau tidur terlalu lama? Hyung tidak ingin kau tidur seperti saat itu lagi." Ucap Hoseok parau. Sungguh moment seperti ini paling ia benci seumur hidupnya. Teringat betapa takut dan putus asanya ia saat Jungkook koma selama setahun. Tentu ia tak ingin hal itu terjadi lagi sekarang.
Hoseok terus menggenggam tangan Jungkook yang dipenuhi selang infus. Tidak ada bagian tubuhnya yang terbebas dari tancapan jarum medis. Bahkan lehernya harus menerima sayatan kecil untuk membenamkan selang yang memberi asupan makanan ke lambungnya.
"Jungkook-ah, kau sudah bilang padaku jika kau ingin pulang ke desa. Cepatlah bangun, kita berangkat sekarang juga. Kita kembali ke masa kecil dimana aku akan menjadi hyung yang selalu kau jahili. Kita kembali bekerja di ladang juragan Bang dan mengumpulkan uang. Kita menanam banyak ubi dan sayuran. Bermain bersama Mickey anjing coklat berbulu lebat milikku. Jangan lupakan hyung yang akan menangkap ikan di rawa dan membuatkanmu ikan bakar madu. Kita lakukan apa yang kita mau. Kita bersenang-senang seperti dulu tanpa ada yang berani mengusik kehidupan kita."
Titik-titik embun dimata Hoseok mulai menggenang. Dalam sekejab pipi putih itu mendapat bekas dari aliran air matanya. Terlalu sering ia berhadapan dengan situasi seperti ini bukan berarti ia terbiasa. Rasanya akan selalu menyakitkan.
"Jungkook-ah, hyung mohon untuk kali ini, kembalilah. Kembali padaku dan terus hidup disampingku."
Hoseok sudah tak bisa menahan suara tangisnya. Sekarang ia lepas seluruh beban di hatinya yang sejak lama ia pendam. Menangisi adiknya yang hanya diam dihadapannya. Menggemakan tangis di ruang yang hening ini.
Tanpa disadari Hoseok, kedua manik Jungkook mulai membuka pelan. Telinganya mendengar suara tangis yang menyayat hati dan memilukan. Hingga matanya ikut menitikkan butir-butir bening.
Ia menoleh sedikit, mencoba melihat siapa yang tengah menangis di sampingnya.
"Ho-hoseok hyung..." Suara serak nan parau milik Jungkook berhasil menghentikan tangis Hoseok. Agak tak jelas karena kini Jungkook masih menggunakan masker oksigen.
Hoseok membelalak, seketika tangis bahagia menyusul bersama senyuman. Ia segera menekan tombol darurat untuk menghubungi dokter.
"Kook, adek, kenapa menangis?" Hoseok melihat linangan air mata adiknya yang terlihat meski hanya satu titik. Hatinya kembali sakit, perasaan takut dan panik menghinggapi.
"Ada yang sakit? Dimana?" Tanyanya gugup seraya melihat seluruh bagian tubuh adiknya. Jungkook tak merespon, dia hanya menatap Hoseok dan terus menangis.
Seokjin pun datang bersama para perawat, Hoseok dipersilahkan keluar selama proses pemeriksaan.
Diluar ruangan ternyata sudah banyak orang yang menunggu dengan harap-harap cemas. Ada Namjoon, Taehyung, Jisoo, dan satu lagi apakah Hoseok tidak salah lihat? Yoongi ada disini.
Semuanya bertanya pada Hoseok bagaimana keadaan Jungkook, hanya Yoongi yang diam mematung dan berdiri paling belakang. Dari tatapan Hoseok, sepertinya masih ada sebercak rasa sakit yang hinggap mengingat Yoongi dulu pernah berbuat buruk pada adiknya. Seketika semburat wajah Hoseok yang memerah menyadarkan Namjoon disana. Namjoon melihat Hoseok dan Yoongi bergantian, Hoseok terus menatap Yoongi namun Yoongi hanya menunduk.
"Hoseok-ah, dokter Yoongi ingin melihat keadaan Jungkook. Dia sudah meminta maaf padanya saat dulu Jungkook sadar dari koma. Dia juga sudah menyesal dan mengatakan semuanya pada Seokjin." Mendengar perkataan Namjoon, Hoseok sedikit luluh. Meski masih ada ingatan tentang perbuatan buruknya pada Jungkook, tapi itu sudah berlalu. Kini yang perlu dipikirkan adalah kondisi kesehatan adiknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years Ago
FanfictionTiga dokter muda tengah mengabdi disebuah desa terpencil, terdalam, dan terpelosok jauh di daerah Busan dekat pegunungan. Mereka adalah Kim Seokjin, Min Yoongi, dan Park Jimin. Mereka tak menyangka berkat pengabdian mereka disana menjadi sebuah benc...