Flashback On
Hari ini Taehyung diliputi oleh kebingungan yang luar biasa. Dia dilema antara akan mengatakannya atau menyembunyikannya. Dua pilihan itu sama-sama memiliki kemungkinan yang buruk.
Jika dia mengatakannya, mungkin Hoseok dan Jungkook tak percaya, dan berakhir dengan kesedihan. Tetapi jika ia memilih menyembunyikannya, bagaimana ia bisa merawat Jungkook tanpa alasan?
Taehyung mondar-mandir di ruang prakteknya. Memilih dan menimbang jawaban yang akan ia utarakan. Jari tangannya ia gigit, lalu kepalanya yang tak gatal ia garuk sembarangan, frustasi.
"Lebih baik kau mengatakannya. Itulah yang terbaik bagi Jungkook. Dengan begitu kau bisa bertanggung jawab untuk melaksanakan kewajibanmu untuk tetap menjaga dia. Dan bila kau kesulitan, aku selalu berada di belakangmu."
Nasehat kakak kandungnya masih tertata rapi di pikiran. Ia yakin hyung nya tak akan menjerumuskannya dalam lembah kegelapan. Ia sudah bertekad untuk tetap mengatakannya walaupun sulit, walau dia akan melihat keputusasaan dari Jungkook. Setidaknya dia akan membantunya melewati kesulitan ini.
.
.
.
.
Taehyung sudah berada di depan pintu rumah Jungkook. Rumahnya sepi, sepertinya mereka sedang tidak ada dirumah. Atau Jungkook sudah sehat dan belum pulang dari sekolah? Dan Hoseok bekerja di ladang?"Ah mungkin iya. Sebaiknya aku pulang dulu."
Taehyung memutuskan untuk berbalik dengan menenteng amplop di tangannya. Belum juga Taehyung meninggalkan rumah, suara pintu terbuka menghentikannya.
"Eoh dokter Taehyung? Silahkan masuk."
Taehyung melihat Jungkook yang baru saja membukakan pintu untuknya. Dengan gugup ia pun masuk ke dalam.
Perasaannya dag dig dug. Dia gugup hingga jantungnya serasa ingin lepas. Amplop yang ia genggam sampai tak sadar ia remat dengan kuat.
Jungkook kembali dengan membawa secangkir teh. Ia letakkan diatas nakas didepan Taehyung.
Saking gugupnya, Taehyung segera mengambil teh dengan tangan gemetar lalu meneguknya cepat hingga habis sampai tetes terakhir.
Jungkook keheranan. Sebegitunya dokter Taehyung kehausan sampai minuman panas habis dilahap olehnya.
"Ada apa dokter Taehyung kesini? Apa Hoseok hyung yang memanggilmu? Tapi aku tidak sedang sakit, dok."
Taehyung semakin gugup. Tatapan penuh tanya Jungkook padanya membuatnya salah tingkah. Dia semakin dibuat gemetar saat Jungkook memintanya mengutarakan maksud kedatangannya.
"Ehm... Aku kesini untuk menjengukmu, Jungkook-ah. Apa kau sudah sehat sekarang?"
"Ye"
"Syukurlah."
Taehyung meremas-remas tangan dan amplop itu. Ia lalu menghela nafas bersiap mengatakan fakta menyakitkan itu.
"Jungkook-ah, apa Hoseok hyung sedang tidak dirumah?" Jungkook mengangguk.
"Sebentar lagi Hoseok hyung juga akan pulang."
Taehyung menimbang lagi. Apakah keputusannya akan tepat untuk memberitahu Jungkook secara langsung? Apakah yang akan terjadi pada Jungkook setelah ia mengetahui semuanya? Apalagi Hoseok tidak ada dirumah. Kemungkinan buruk sempat terlintas di benak Taehyung. Bagaimana kalau Jungkook frustasi lalu putus asa dan kehilangan semangat hidup? Taehyung menggeleng cepat, tanpa sadar Jungkook memperhatikannya sedari tadi.
"Jadi ada apa dokter?"
"Eh ehm tidak ada apa-apa, Jungkook. Ini, minumlah sehari sekali saat akan tidur."
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years Ago
FanfictionTiga dokter muda tengah mengabdi disebuah desa terpencil, terdalam, dan terpelosok jauh di daerah Busan dekat pegunungan. Mereka adalah Kim Seokjin, Min Yoongi, dan Park Jimin. Mereka tak menyangka berkat pengabdian mereka disana menjadi sebuah benc...