Jungkook dan Hoseok tengah makan siang dirumah Jungkook. Hoseok memutuskan untuk tinggal bersama Jungkook saat tahu kondisi adiknya sedang tidak baik. Beberapa hari yang lalu setelah para wartawan itu datang, Jungkook terlihat sangat kecewa dan bersedih. Dia tak mau makan apalagi minum obat. Dia hanya mengurung diri dikamar sama seperti saat Jungkook mengetahui penyakitnya.
Hoseok tak bisa berbuat apa-apa. Berulang kali Hoseok membujuknya untuk keluar, namun adiknya masih dengan kepala batunya. Tak bisa diluluhkan. Hoseok tahu kondisi mental Jungkook drop. Dia begitu kecewa pada dokter bernama Kim Seokjin yang dulu pernah singgah di desa ini. Dia tak percaya Seokjin dokter yang sangat dibanggakan oleh Jungkook ternyata tak sebaik pikirannya. Seokjin ternyata yang telah menularkan HIV pada tubuh Jungkook. Dan pergi begitu saja tanpa berniat menengoknya lagi.
Wartawan datang membawa kabar buruk pada Jungkook dan Hoseok. Mereka datang jauh dari Seoul untuk mencari tahu keberadaan Jungkook yang mereka yakini adalah korban dari malpraktek Seokjin lima tahun lalu. Hoseok tentu saja terperanjat kaget, saat tahu Jungkook mengalami sakit karena Seokjin. Begitupula dengan Jungkook yang tak kalah kagetnya hingga ia hampir terjatuh pingsan.
Dan kini seluruh warga desa sudah mengetahui jika Jungkook terinfeksi HIV. Mereka menjadi menjauh dari Jungkook maupun Hoseok karena tahu jika virus itu menular dan tak memiliki obat penawar. Para tetangganya tak mau dekat dengan mereka. Bahkan untuk bertegur sapa mereka sudah enggan. Jika Hoseok berjalan keluar, mereka akan menghindar dan memilih jalan lain yang berbeda dengan Hoseok. Hoseok tahu alasan mereka menghindarinya. Dia mencoba menerima semua cibiran yang ia dapatkan.
Hingga kabar Jungkook sampai ke telinga juragan ladang. Hoseok mendadak diberhentikan dari kerjanya. Juragan tak ingin ada orang yang terinfeksi virus HIV itu bekerja di kebunnya. Meski Hoseok tak mengidap, namun dia adalah kakak dari Jungkook dan mereka menyimpulkan Hoseok ikut terinfeksi.
Hoseok sangat sedih. Dia tak habis pikir kehidupan mereka berdua begitu keras seperti ini. Sakitnya Jungkook semakin parah. Pekerjaan Hoseok hilang begitu saja. Namun Hoseok tak ingin putus asa. Bagaimanapun dia harus melindungi Jungkook dari cacian maupun makian tetangganya. Begitupula dengan teman-teman sekolahnya, Hoseok tak ingin Jungkook di bully di sekolah. Karena sempat Jungkook dihindari teman-temanya saat dia di sekolah dan membuat Jungkook menangis setiba dirumah.
Hati Hoseok tentu sakit melihat bagaimana air mata keluar begitu deras dari pelupuk mata Jungkook. Dia ikut sakit melihat bagaimana Jungkook terisak dalam tangisnya dan memeluknya erat. Dia lemah jika berhadapan dengan tangisan pilu Jungkook. Dia tak bisa mendengar itu lagi.
Dan kini mereka seolah terkurung didalam rumah. Keluar hanya ke kebun belakang rumah mereka yang mana peninggalan kakek Jeon dan kebun milik Hoseok sendiri yang ukurannya tak begitu luas. Mereka mencari ikan di rawa, memanen ubi, sayur, dan beberapa buah di kebun mereka sendiri. Tak ada aktivitas kerja selain di kebun. Hoseok sempat bingung kemana lagi dia akan mencari penghasilan.
Sementara Jungkook semakin hari semakin parah. Obat yang harus diminum tinggal sedikit. Hoseok harus mencari uang untuk bisa ke Busan dan membeli obat di apotek. Jika tidak Jungkook akan kembali collapse seperti saat dia mengurung diri di kamar setelah wartawan itu mengatakan sesuatu padanya.
"Makanlah yang banyak agar cepat sembuh." Hoseok menaruh potongan ikan di piring Jungkook. Jungkook menatapnya sendu. Hoseok selalu memberinya ikan, sedangkan dirinya tak pernah memakannya walau sedikit.
Seketika manik Jungkook basah. Dia mendengar bagaimana perkataan yang diucapkan Hoseok tadi. Hatinya sakit mendengar harapan yang selalu Hoseok gantungkan pada dirinya yang ia sendiri tak yakin dengan itu.
Wajah pucat Jungkook menengadah, menatap sendu wajah hyung nya yang tengah menyantap wortel dihadapannya.
"Aku tidak mungkin sembuh, hyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
5 Years Ago
FanfictionTiga dokter muda tengah mengabdi disebuah desa terpencil, terdalam, dan terpelosok jauh di daerah Busan dekat pegunungan. Mereka adalah Kim Seokjin, Min Yoongi, dan Park Jimin. Mereka tak menyangka berkat pengabdian mereka disana menjadi sebuah benc...