Jadi belum resign dan nyaris saya tertipu?!
~Galen~
***
Senin pagi adalah hari terburuk. Karena senin mengingatkan betapa lamanya akhir pekan dan lebih parahnya senin mengingatkan dengan tumpukan pekerjaan dan tulang-tulang serta otak yang harus berpikir hingga dipenghujung jumat.
Seperti pagi ini, aku dan bu Linda akan mengadakan pertemuan di Perusahaan XAQA. Ya Perusahaan XAQA adalah perusahaan kompetitor dengan Perusahaan tempatku bekerja. Hanya saja kali ini, ada beberapa perusahaan kesehatan yang akan berkolaborasi untuk sebuah program baru kesehatan dengan tema Santunan pada masyarakat terpencil di daerah Serang-BANTEN. Ini memang seperti program pemerintah. Hanya saja kali ini, 5 perusahaan besar ini ikut berpartisipasi dalam membantu pemerintah. Baik itu dari segi keuangan, tenaga, maupun alat pengecekan kesehatan seperti pengecekan tulang, gula darah, kolesterol, dan beberapa produk kesehatan berupa obat-obatan dan vitamin ataupun asupan nutrisi seperti susu.
"Terimakasih semuanya." Ya aku menutup presentasi ku kali ini dan kemudian tersenyum manis menatap 9 orang hebat di ruangan ini.
Ya, kelima perusahaan ini masing-masing mengirimkan dua perwakilan dan betapa beruntungnya aku ditunjuk bu Linda untuk mewakilkan perusahaan BOXA yang kali ini akan memberikan bantuan dari segi alat medis.
Sebentar... itukan?! Mataku menangkap sesosok makhluk itu.Pukul 12.00 Siang, tepat setelah kelima perusahaan presentasi semua diperbolehkan untuk istirahat menjamu makan siang dan solat. Aku terus saja berjalan bersisian dengan bu Linda menutupi kegugupanku karena adanya sosok yang muncul di sini. Kenapa harus dia? Apakah HRD nya tidak punya kesibukan lain?! Gerutu Ku.
"Bu Linda. Ayo gabung di meja kami," ujar suara itu.
"Hei Pak Galen. Yaampun, makin ganteng saja. Lama tidak berbincang seperti ini ya. Dengan senang hati saya bergabung. Oh iya kenalkan ini staf saya Tisha,"
"Oiya. Galen," ujar Galen mengulurkan tangannya tersenyum.
Tapi aku tau, senyumnya kali ini adalah senyum mencemooh ku.
"Tisha," ujarku tak kalah pura-pura ramah menyambut tangannya dan memicingkan mataku menatapnya curiga.
"Hmmm... Galen, bisa kamu lepaskan tangan staf saya,"
"Hahaha, oh iya Bu. Silakan duduk,"
Kami duduk di meja yang melingkar. Bu Linda duduk diantara aku dan Galen. Ya, kami hanya bertiga. Aku tidak tau kemana stafnya Galen yang laki-laki tadi.
"Memang pesona Tisha luar biasa ya Pak," ujar bu Linda.
"Iya, sampai-sampai saya merasa membayangkan dia di kantor saya," ujar Galen jelas mencemooh ku.
"Hmmm," ujarku gugup.
"Ada-ada saja. Galen, kamu jangan coba merayu staf saya. Saya tidak akan melepaskan Tisha ke perusahaan kamu. Tisha adalah orang kepercayaan saya," ujar bu Linda.
"Wah menarik sekali. TALA kamu beruntung menjadi orang kepercayaan bu Linda. Apa kamu juga mempercayai bu Linda?" Galen tersenyum miring padaku.
"O... i... iya. Saya percaya pada bu Linda,"
"Galen, namanya Tisha. Kami semua memanggilnya Tisha," ujar bu Linda.
"Saya hanya ingin memanggilnya berbeda Bu," Galen tersenyum hangat pada bu Linda tapi menatapku tajam.
Aku berusaha menundukkan pandanganku, menghindari tatapan mata Galen. Dan bolehkah aku sekarang menyesal ikut terlibat di event besar perusahaan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEXT PAK BOSS
Romance"Hidupku adalah meninggalkan masa lalu. Sedangkan aturan di Perusahaanku Dilarang keras saling jatuh cinta, apalagi ada hubungan. Lalu apa ini, mantan bahkan muncul di Perusahaanku?! JAILANGKUNG!" .Galen gagal Move On. "Jailangkung itu sepertinya a...