Sikapmu memang aneh!
Kau tampak cuek bahkan acuh
Seperti asa yang tidak peduli, namun apakah tanganmu sejatinya ingin merengkuh?
~TishaNatala~***
"Tisha?!"
"A, iya...." ujarku menatap Galen yang nampak acuh,namun sibuk dengan ponselnya dan Leo yang memanggilku.
"Apa kamu mau minum dulu? Kamu kelihatan begitu gugup," ujar Leo.
"Its oke. Jadi gimana?" tanyaku menatap Leo dan memperhatikan Galen yang kemudian menaruh ponselnya di meja lalu sibuk dengan laptop di depannya.
"Begini, kita akan membawa 8 macam alat pengecekan kesehatan. Perusahaan kamu prepare di alat kesehatan yang mana?"
"Hmmm sebentar, Leo saya masih ada meeting. Kamu dan Tisha putuskan saja hasil diskusi ini. Saya percaya pada kamu Leo dan tolong nanti di emailkan hasil diskusi tentang persiapan alat kesehatan ini atau apapun yang lainnya,"
"Oiya baik Pak," ujar Leo.
"Saya duluan." Galen berlalu begitu saja.
Sial! Kenapa dia menjadi belagu seperti ini. Ahg rasanya ingin kejar Galen dan meluruskan segala pembicaraan semalam.
Apa Galen menghindar karena tidak ingin aku berpikiran lebih tentang hubungan kami? Atau apa Galen masih berpikir aku mendekatinya hanya karena ingin bekerja di perusahaan ini?!Aku baru keluar dari perusahaan Galen saat jarum jam menunjukkan pukul 19.30 WIB dan untunglah Egar dan Gea benar-benar menjelma menjadi kakak yang baik hati yang menjemputku.
***
Ini adalah hari ketiga aku meeting masih di kantor Galen. Karena memang kegiatan tinggal beberapa hari lagi segala persiapan harus disiapkan sematang mungkin dan kantor Galen memang seakan menjadi tempat strategis meeting ini dilaksanakan.
Aku memasuki kantor Galen lebih awal, karena tadi pagi Egar dengan senang hati mengantarkanku ke stasiun. Ya, aku adalah cewek-cewek kuat anak kereta yang berjuang ke tempat kerja setiap hari.
Baru saja mencapai lobi, aku memperhatikan Galen tengah bicara hangat dengan Mala. Yaampun, bahkan mereka bisa bicara sehangat dan tertawa seperti itu. Mala bahkan menjelma menjadi gadis yang supel, padahal saat berkenalan dengan Mala waktu interview dulu, Mala terus saja menjutekiku. Sial! Jadi, karena ini Galen memuji dia?! Aku tidak bisa membayangkan jika aku yang di posisi Mala saat ini, pasti aku begitu senang ya sama halnya seperti Mala.
"Tisha!"
Yaampun! Mala memanggil namaku saat bicara dengan Galen. Apa aku terlalu kentara memperhatikan mereka?!
Aku melihat ke samping dan benar saja tidak ada orang lain selain aku.
"Sini!" Lanjut Mala.
Aku tersenyum hampa dan kemudian menghampiri mereka.
"Hei," ujarku menyapa Mala.
"Hei, apakabar? Lu masih kerja di tempat yang lama?" tanya Mala sok supel.
"Iya," ujarku menatap Mala.
"Pak, kenalkan ini Tisha salah satu yang ikut tes kemarin juga kalau Bapak gak lupa," tutur Mala mengenalkanku.
"Saya tau, Yaudah Mala kamu lanjutkan. Jangan lupa nanti rekapan itu ada di meja saya ya. Ingat, jaga kesehatan jangan droup lagi." Ujar Galen ramah.
"Iya Pak. Makasih Pak," ujar Mala membungkukkan sedikit badannya.
"Enak ya Mala, Bos lu perhatian banget!" Sindirku di depan Galen dan Mala segera menarikku dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEXT PAK BOSS
Romance"Hidupku adalah meninggalkan masa lalu. Sedangkan aturan di Perusahaanku Dilarang keras saling jatuh cinta, apalagi ada hubungan. Lalu apa ini, mantan bahkan muncul di Perusahaanku?! JAILANGKUNG!" .Galen gagal Move On. "Jailangkung itu sepertinya a...