16. SAY LOVE

711 80 4
                                    

Kamu itu selalu membuatku berdebar.
Seperti denyut nadi yang selalu mendengarkan detakan jantung.
Kamu berarti.

"Mantan kamu masih sering seperti jailangkung gak?"
~TishaNatala~
***

"Galen,"

"Hmmm,"

"Perusahaan kamu buka cabangkan?"

"Iya,"

"Aku boleh ikut ngedaftar lagi gak? Tapi diterima?"

"Gak." ujarnya kemudian.

"Ck! Memang aku gak pantas banget kerja di kantor kamu?!" Aku duduk tegap dan menatapnya.

"Jangan mencebikkan bibir gitu dan jangan tatap aku gitu,"

"Jawab Galen," rengekku.

"Kamu pintar. Kamu hebat dengan dirimu kamu saat ini,"

"Terus kenapa gak bisa kerja di tempat kamu?"

"Aku udah bilang, peraturan di kantor aku gak boleh ada perasaan lebih sesama karyawan,"

"Memangnya kamu ada perasaan lebih sama aku?" Ucapku kemudian menutup mulutku.

"Iya." Galen menatapku. Membuatku susah bernafas.

"...."

"Kenapa diam? Kamu juga suka kan sama aku?!" Galen memindahkan laptopnya ke meja dan mengangkat daguku.

Jarak kami sangat dekat. Aku butuh oksigen!

"Yaudah kalau kamu gak suka, aku tetap suka."

"Kalau suka tembak dong!"

"Udah malam gak usah aneh-aneh,"

"Dih mikir kemana?" Godaku.

"Kamu suka. Aku suka, yaudah kita jalani!"

"Apaan sih gak asik banget. Aku maunya ada ikatan, gak mau asas suka sama suka tanpa status. Itu bikin cewek diposisi gak enak!"

"Yaudah kalau gitu."

"Yaudah gimana Galen?" Ujarku menatap Galen yang kemudian kembali mengambul laptopnya.

"Yaudah gak usah dijalanin,"

"Kamu serius gak sih?! Masa buat nyatain cinta romantis aja kamu gak menyanggupi nya!"

"Kita udah sama-sama dewasa. Bukan anak kemarin lagi yang harus seperti itu. Kalau kamu mau ayo kita berkomitmen saling menjaga sampai saatnya nanti kita benar-benar ke tahap yang serius,"

"Aku gak mau. Aku maunya kita ada ikatan, kemudian baru bisa ke tahap tunangan ataupun nikah. Kamu enak cowok bilang komitmen, ntar kalau selingkuh tinggal bilang gak ada hubungan apa-apa dengan aku. Nah aku? Bisa-bisa nangis ditinggalin gitu aja!"

"Segitu gak percaya lagi sama aku?!" Galen menatapku.

"Bukan gitu. Aku hanya ingin ada status pacaran!" Tegasku.

"Yaudah mulai malam ini kita pacaran. Udahkan?!"

"Ck! Ngajak pacaran kayak ngajak berantem. Tau ahg!" Aku beranjak dari sofa dan berlalu meninggalkan Galen begitu saja.
***

Aku menaiki kasur dan kemudian mengeluarkan selimut dengan motif gambarku dari tas. Aku mengatur suhu kamar Galen, kemudian menutup diriku dalam selimut itu.
Aku sangat kesal menatap Galen yang tidak ada romantis-romantisnya dalam mengutarakan perasaannya padaku. Sekilas dia tampak tidak serius.

MY NEXT PAK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang