Apa efek ciuman semalam membuat kamu terbang ke Swis Tala?
.Galen.
Aku menatap kagum, berada di sini benar-benar di luar ekspetasiku. Ini kali pertama aku menjajakkan kaki di negara ini. Negara yang sangat asing. Suhunya sangat dingin, jelas saja aku datang saat musim dingin. Harusnya aku bisa menikmati keindahan ini lebih lama, namun ingatanku kembali pulih, aku ada di sini karena Galen. Ya, Galen mengalami kecelakaan dan harus di rawat di salah satu rumah sakit ini, Mita yang sepertinya sangat paham dengan kekuatiranku memintaku untuk menyusul Galen ke negara ini.
"Tisha!" Mita melambaikan tangannya padaku, saat aku baru saja ke luar dari pintu bandara.
"Mita, kenapa lu yang jemput gue? Gue kan udah bilang bisa langsung ke rumah sakit itu,"
"Maunya gitu. Tapi, gue juga takut lu di culik,"
"Huft! Gue gak sebegok itu. Terus gimana kabarnya?"
"Susah dijelasin. Lu lihat sendiri ya!"
Ya, Mita dan Galen sedang melakukan perjalanan bisnis ke Swiss beberapa hari yang lalu dan begitulah nasibku di tinggal acuh di kantor Jakarta. Tapi, dua hari kemudian Mita mengabariku dan mengatakan jika Galen mengalami kecelakaan dan keadaannya cukup parah sehingga Mita meminta bantuanku untuk menemani Galen, karena Mita tetap harus mengurus pertemuan dengan beberapa klien. Untunglah aku sudah memiliki passport dan segala persiapanku telah diurus Mita.
"Kenapa kita ke hotel?" Aku menatap Mita curiga.
"Memangnya lu gak mau mandi dan narok koper dulu? Segini kuatirnya, masih saja gak ngaku masih sayang! Ck!" Mita mencebikkan bibirnya padaku.
"Diakan bos. Kalau dia kenapa-napa, gaji gue, gaji lu dan gaji semua karyawan gimana?"
"Gaji buat hati lu juga gimana. Iya gak?"
"Berisik lu Mit! Ayo buru!"
Aku menatap kagum pada hotel yang berada di depanku. Bangunan yang super mewah. Aku mengikuti Mita, kemudian masuk ke salah satu kamar, setelah Mita membuka akses kamar tersebut.
"Lu mandi dulu aja ya. Dua jam lagi gue balik, gue ada meeting dengan klien dan ini sangat penting. Gue bisa dipecat kalau gak datang,"
"Gue habis mandi langsung cabut aja ya ke rumah sakit,"
"Ini belum jam besuk. Lu istirahat dulu aja. Di sana sudah ada suster jaga yang bisa dimintai tolong Galen,"
"Tapi Mit,"
"Gue buru-buru. See you!"
Aku menatap nanar pada pintu yang sudah tertutup itu.
Aku buru-buru datang ke sini hanya untuk menemui Galen. Mita gak tau apa, aku nyaris gak bernafas semalaman mengetahui keadaan Galen dan ternyata setelah sampai di sini, aku masih harus menunggu dua jam lagi?!
Aku menatap diriku di depan kaca. Aku sudah menggunakan dress terusan berwarna pink muda dengan lengan panjang dan aku sudah menyiapkan sebuah jaket hangat. Wajahku sudah ku rias polesan makeup tipis. Hmmm apa ini terlalu berlebihan untuk sekedar melihat keadaan Galen di rumah sakit? Gak! aku harus tampil cantik dan tentu saja di sini pakaian seperti ini hanya biasa saja, karena justru lebih banyak yang berpakaian mencolok.
Satu jam berlalu dan aku mulai sangat jenuh melihat Mita yang tak kunjung datang. Sabar Tisha... sabar. Satu jam lagi Mita akan datang dan kamu akan ketemu Galen. Aku mendudukkan diriku sembari membaca novel di aplikasi wattpad via ponsel.
***
Aku menggeliat, karena mendengar suara gaduh. Aku bangkit dan menatap ke sekitar, bukannya aku tadi duduk di sofa? Kenapa sekarang sudah berada di tempat tidur? Mita gak mungkin sekuat ini mengangkat tubuhku. Aku segera bangkit dan keluar dari area tempat tidur ini, menuju sebuah ruang tamu dan,
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEXT PAK BOSS
Romance"Hidupku adalah meninggalkan masa lalu. Sedangkan aturan di Perusahaanku Dilarang keras saling jatuh cinta, apalagi ada hubungan. Lalu apa ini, mantan bahkan muncul di Perusahaanku?! JAILANGKUNG!" .Galen gagal Move On. "Jailangkung itu sepertinya a...