35. FORMAL CEREMONY

652 46 11
                                    

Hallo Readers...
Apa kabar?
Semoga kalian semua sehat. Aamiin.
Mohon maaf sebelumnya AUTHOR baru update lagi.
🙏🤗

Bagi kalian yang merindukan Galen Tala selamat membaca... Semoga rindunya terobati ya😂🤗

Salam sayang Author.
Happy reading 🧚

***
Lupa kalau kamu jomblo, belum moveon dari saya dan masih bersikap seperti jailangkung?!
.Galen.

Pukul 19.30 WIB ruangan ini sudah sangat ramai. Untunglah, Gea sudah menyiapkan gaun indah ini untukku. Karena orang-orang yang ada di sini, pasti orang-orang kelas atas.

"Kakak!"

Aku berbalik badan dan melihat Gania melambaikan tangannya padaku. Di sana berdiri Galen beserta keluarganya.

Apa aku ke sana ya? Tapi jelas terlihat tatapan Galen yang menatapku tajam tanpa berkedip. Anehnya, tatapan Galen kali ini membuatku salah tingkah. Ahg! Aku mikir apa? Sudah tau Galen sangat marah padaku.

"Kamu sangat cantik Nak!" Mama Galen memelukku

"Iya, sampai si Galon gak berkedip!" tutur Gesa dan diikuti tawa yang lain.

"Aku biasa saja!" ujar Galen kemudian mengalihkan pandangannya.

"Ayo Om, Tante, Kakak dan yang lainnya aku antar ke mejanya," tawarku kikuk.

"Ayo. Galen, ke sana kamu. Ngapain masih ngikutin kami. Kitakan beda meja," sindir papa Galen.

"Ini jam kerja Tala Pa. Dia harus mengantarkan aku ke mejaku. Papa, Mama dan yang lainnya sudah taukan meja nya dimana,"

"Ooo, tadi pagi kamu bilang Tala itu papa yang urus, sekarang kenapa kamu seolah-olah bersikap dia hanya milik kamu? Kamu udah normal lagi Bung?!" Papa menyikut perut Galen dan diikuti tawa yang lain.

"Papa yang minta dia jadi sekretarisku dan ini termasuk jam kerjanya. Jadi biarkan dia bekerja secara professional,"

"Sudah Pa, Galen ini terlalu cupu untuk dilawan!" Tutur Gesa.

"Tala, kamu itu bawahan saya. Jadi jangan jauh-jauh dari saya. Saya punya banyak tugas untuk kamu,"

"Kan Mita biasanya," tuturku.

"Justru kamu harus bantu Mita, udah jangan banyak tanya. Ayo ikut saya!"

"Sudah Tala, ikuti saja lelaki posesiv kamu itu," ujar Gesa lagi.

"Sudah, sudah. Gak apa-apa Tala. Tante dan yang lainnya biar ke sana sendiri. ikuti saja perintah bos posesiv kamu itu. Tadi habis Tante kasih wortel. Jadi matanya udah jernih sekarang melihat kamu,"

"Apaan sih Ma. Ayo Tala!"

"Iya Pak Bos!"

Aku mengikuti Galen dari belakang. Tapi tunggu Galen justru berjalan memasuki lift. Aku berdiri mematung, Galen menatapku kemudian menarik tanganku memasuki lift bersamanya.

"Pak, sebentar lagi acaranya akan dimulai," ujarku mengingatkan.

"Saya tau!" ujarnya.

"Itu artinya, kita harus kembali ke ruangan tadi Pak,"

"Gak usah atur saya. Saya tau dengan tugas saya. Kamu hanya perlu mengikuti saya."

Kami keluar dari lift dan Galen terus menggenggam jemariku. Hingga sampai di sebuah kamar nomor 200, Galen mengeluarkan sebuah kartu akses untuk memasuki kamar itu.

MY NEXT PAK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang