29. KISS AND SOFA

798 50 4
                                    

Kamu itu rasa,
aku raga yang selalu penasaran,
kita beda kepala
tapi bisakah satu cinta?
~TishaNatala~

"Cewek itu galaunya hilang kalau lihat barang bagus,
tapi makin galau
kalau dikasih struk!"
~Galen~

***

"Sejak kapan kamu di sana?" Galen melipat sajadahnya dan menatapku yang berdiri depan pintu dari tadi.

"Ck! Aku mau ngomong,"

"Udah Salat?"

"Lagi dapet,"

"O, pantesan,"

"Pantesan, apa?! Galen aku mau marah,"

"Marah?! Ini urusan pribadi atau urusan apa?" Galen menatapku.

"Dua-duanya,"

"Gak boleh dua-duanya. Bicarakan tentang kerjaan dan rekan kerja di kantor, kalau urusan pribadi silakan di tempat lain,"

"Yaudah ayo kita keluar. Kamu belum makankan?"

"Udah, aku makan yang kamu masakin tadi,"

"Ha? Pasti udah dingin dong masakannya,"

"Gak apa-apa. Masih enak, kamu mau ngomong apa?" Galen merapikan dasinya dan menatapku.

"Aku belum makan loh," rengekku.

"Tadi sama Mita makankan?"

"Gak, belum jadi. Udah keburu bete!"

"O,"

"O doang?"

"Terus harus gimana?"

"Galen!" Aku kesal melihat sikap Galen yang sedari tadi sibuk merapikan pakaiannya tanpa menatapku.

"Kenapa?" Galen menatapku.

"Pokoknya gak boleh dekat-dekat dengan Fisa!"

"Fisa?"

"Iya Fisa dibagian bendahara,"

"O yang berkulit eksotis dengan rambut kriting manis itu,"

"Ck! Galen!"

"Kenapa marah-marah sih. Memangnya Fisa bilang apa?"

"Dia bilang," Aku jadi bingung sendiri bagaimana bicara pada Galen.

"Bilang apa?"

"Hmmm, pokoknya kamu gak usah deket-deket. Kalau ada urusan ama Fisa biar aku atau Mita aja. Aku gak suka!"

"Jadi seperti ini ya definisi Mantan seperti Jailangkung yang kamu bilang dulu?" Galen mengulum senyumnya.

"Enak aja! Kamu nyamain aku sama jailangkung?!" Aku kesal sekali melihat Galen.

"Ntar aku pikirin dulu, sama gak ya kayak jailangkung?" Galen pura-pura berpikir.

"GALEN!" Aku menarik jasnya.

"Hei, apa ini? mencoba menggoda atasan kamu?" Galen nampak salah tingkah.

Gue balas ini orang!

"Gak, mau benerin dasi kamu ini loh. Kamukan yang bilang kalau aku harus pastiin kamu tampil rapi,"

"Gak usah Tisha Natala,"

"Kenapa? Jantung kamu deg-degan dekat mantan kamu ini?" ujarku sembari membenarkan dasi Galen.

"Gak! Aku takut! Kamu manusia atau bukan,"

MY NEXT PAK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang