15. POSSESSIVE

792 47 4
                                    

Apakah dua hal berbeda?
Ketika takut dan siaga saling menjaga?
Resah dalam pengawasan
Namun berdebar dengan tatapan?
Seperti mata yang terus menatap,
Mengisyaratkan curiga namun memandang dengan teduh.
Apakah mata selalu takut pada air yang mengalir dari dirinya?
~TishaNatala~

"Baru kali ini baca jurnal ternyaman sambil peluk kamu."
~Galen~

***

Semua keluarga tengah berkumpul di ruang keluarga. Ada beberapa kerabat Galen. aku yang tadinya sangat senang dan bangga selalu digandeng Galen, lama-lama risih juga. Galen benar-benar tidak meninggalkanku sedetikpun.

"Den Galen, ada teman-temannya di depan,"

"Siapa?" tanya Galen.

"Den Abdi dan Gara,"

"Oiya sebentar Bi. Tala kamu di sini dulu aja bareng mereka."

***

"Akhirnya bodyguard lu ngilang!" Gesa dan yang lainnya tertawa melihatku yang kemudian tersenyum senang melihat mereka.

"Galen itu memang posesif banget!" Mama Galen datang dan duduk di sampingku.

"Dia itu over! Yang sabar ya," ujar Indri sepupu Galen.

"Untung tu sohib dari sekolahnya pada datang, si Abdi and the Genk," Gania yang baru muncul ikut menghujat Galen.

Ya, memang sedari tadi mereka risih banget melihat Galen yang selalu setia di sampingku.

"Galen itu memang parah!" Ujar Anita yang jua sepupu Galen.

"Dia itu cowok teramah namun terposesif!" Lia yang juga sepupu Galen lainnya berkomentar.

"Hei kalian jangan bikin Tisha takut. Tisha, Galen itu hanya takut kehilangan kamu," ujar Tante Galen.

"Hmmm," Aku hanya mampu tersenyum tulus. Bingung harus berkomentar apa. Masih anak baru di sini.

"Eh btw ada film baru, nonton yuk saudara-saudara!" Tutur Gania menunjukkan ponselnya.

"Aku juga pengen nonton itu. Udah lama banget nunggunya, ayo!" Ajakku bersemangat.

"Galen?" Tanya Anita menatapku.

"Tinggal aja yuk. Kita aja cewek-cewek berangkatnya. Lewat samping. Mumpung Galen lagi asik ngobrol sama teman-temannya. Bentar gue izin dulu sama suami." Gesa kemudian segera beranjak.

"Jadiin yuk!"

"Yaudah sana hati-hati. Nanti Tante bilang sama Galen. Sekali-kali kerjain dia." Mama Galen tertawa.
***

Disinilah kami sekarang. Aku, Gesa, Gania, Indri dan Anita berhasil berada di mall ini dan menikmati antrian panjang dari film yang ingin kami tonton. Sementara Galen? Masih asik dengan teman-temannya.
Kami duduk di kursi yang paling bawah, karena memang hari kedua film ini di rilis masih menjadi film yang diminati banyak orang dan begitulah sialnya kami terpaksa menerima nasib duduk di paling bawah dekat posisi layar.

Seratus dua puluh menit film ini berlalu dan diiringi dengan tepukan tangan kami para penonton. Sumpah ini film keren banget!

"Keren! Jiwa-jiwa ingin menikah segera bergelora!" Anita tersenyum hangat.

"Iya, iya calon manten!" Celetuk Indri.

"Yah, gue masih lama. Masih anak SMA. Romantis banget film tadi," Gania berseru.

MY NEXT PAK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang