34. CANCEL?

688 50 6
                                    

Hallo Readers
Bismillaaaah untuk 2021🥳
Semoga semakin sehat, rezeki makin ngalir, kerjaan lancar dan semua pengharapan aku dan kamu yang membaca di kabulkan. Aamiin🤗

SMANGAT 2021 UNTUK KITA SEMUA!
❣️

SEBELUMNYA MOHON MAAFYA BEBERAPA HARI KEMARIN AKU GAK UPDATE, MAKLUM LONGWEEKEND DAN KUMPUL KELUARGA🤗

SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA SELALU SUKA DENGAN KARYA AKU. AAMIIN💞
JANGAN LUPA KLIK BINTANG, KOMEN DAN SHARE YA KE SIAPAPUN YANG SUKA BACA NOVEL DI WATTPAD.

THANKYU🔥🙏

***
Apa kamu tidak mengerti luka dalam sebuah kekecewaan?

.TishaNatala.

Empat hari berlalu dan selama itu juga aku memilih bungkam dari pertanyaan itu. Aku selalu menghindar. Aku sudah seperti seorang selebritis yang diburu wartawan. Lebih parahnya hari itu Mita dan Galen berangkat ke Singapur dan meninggalkanku seorang diri menghadapi kefanaan gossip yang semakin bermekaran. Lebay! Tapi memang empat hari ini aku sangat sibuk, maklum besok malam akan diadakan peresmian Galen dan Galen langsung memintaku menjadi ketua dari pelaksana acara ini. Bayangkan, aku yang masih anak baru ini kalang kabut sendirian, tanpa Mita. Tapi untunglah ada support dari teman-teman satu lantai ini, termasuk dari Fisa dan Yadi.

Aku melirik jam tangan sudah menunjukkan pukul 20.30 WIB, ruangan di lantai ini sudah mulai sepi. Aku masih bekerja di balik komputerku. Melakukan pengecekan dari setiap divisi untuk persiapan acara besok malam dan kembali make sure kepada setiap koordinator divisi, dan juga menghubungi kembali pihak event organizer. Ini acara besar dan jangan sampai acara ini hancur! Galen akan mendapatkan cemooh dan lebih parahnya akulah yang akan menjadi sasaran kemarahan setiap orang.

"Besok, pukul 08.00 aku akan adakan meeting dengan tim internal untuk acara ini, make sure lagi siapa saja tamu undangan dari luar dan komisaris yang akan datang. Habis jumatan ketemu pihak hotel dan EO, udah sih tinggal ini aja. Hmmm apalagi ya?" Aku berbicara pada komputerku.

"Pulang!"

Aku kaget dan mengangkat wajahku, menatap sosok gagah yang berdiri di dedepanku,

"Galen?" Aku mengusap mataku.

"Ahg, sepertinya aku ngigau dan terlalu lelah!" ujarku.

"Iya, kamu terlalu lelah jadi pulang sekarang juga."

"Beneran Galen?" Aku berdiri dan memegang tangannya.

"Iya aku Galen. Ayo matikan komputer kamu dan pulang sekarang juga,"

"Galen?!"

"Iya Tala, ini aku. Tuh kamu kecapean! Ayo pulang,"

"Kapan nyampe?!" Aku menatapnya kesal.

"Barusan. Matikan komputernya dan ayo pulang!"

"Iya, sebentar lagi selesai."

"Saya minta kamu kerja tim. Kamu cukup menghandle dan biarkan mereka yang bekerja. Ini kenapa kamu yang lembur sendirian?!"

"Semuanya lembur dan baru pulang. Semuanya bekerja dan aku hanya make sure saja!" Kesalku.

"Nyiksa diri sendiri!" Kesal Galen.

"Kamu kenapa marah-marah begini sih?!" Kesalku.

"Wajar aku marah. Aku sudah bilang kamu gak perlu lembur. Jam pulang kantor, kamu juga harus pulang. kerjaan bisa dikerjakan lagi besok!"

MY NEXT PAK BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang