"CI LO KETERIMA?!"
"IYAA LO JUGA?!"
"IYAAAAAA!"
Berawal dari fangirl NCT yang iseng daftar SM Global Audition, tiba tiba keterima jadi salah satu trainee SM. Bagaimana kisah hidup Rachel selama menjalani hidup di Korea bersama temannya itu?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"C-chel, ayo buruan kita cari taxi," ucap Haechan sambil berjalan memegang bahu Rachel keluar dari Cafe itu.
Rachel hanya pasrah ia mengangguk tanpa memalingkan pandangan matanya kedua orang yang sedang bermesraan dimeja kedua dari kasir.
Mereka bertiga keluar dari Cafe tersebut. Sesekali Rachel menghapus air mata yang hendak jatuh dari matanya.
"Jisung-ah, telpon Chenle suruh jemput di sungai han!" perintah Haechan pada Jisung, Jisung langsung menelpon Chenle saat itu juga.
"Kita tunggu Chenle di sungai Han ya... Tahan dulu," ujar Haechan sambil menghapus air mata Rachel yang ingin jatuh lagi.
Rachel menggelengkan kepalanya, "Ngga usah gue mau pulang aja ke dorm 4Melody," jawab Rachel.
"Ngebiarin lo nangis sendirian? ngga! kita ke dorm Dream dulu, oke?"
Rachel hanya bisa mengangguk, ia tidak bisa berkata-kata lagi saat ini. Bahunya bergetar, nafasnya yang memburu, serta sesak di daerah dadanya. Rasanya seperti ada sesuatu yang menyumbat saluran alveolusnya untuk bertukar O² dan CO2.
Untungnya cafe itu tidak terlalu jauh dari sungai Han, jadinya mereka bertiga bisa menunggu Chenle disana. Jisung, Haechan, dan Rachel duduk dibangku yang tidak dilalui banyak orang.
"Mmm Icung beli minum dulu ya buat noona," ucap Jisung yang langsung meninggalkan Haechan dan Rachel.
Sepeninggal Jisung, Haechan langsung menarik Rachel dalam pelukannya.
"Keluarin aja, ga usah di tahan.... Disini udah sepi kok" sesudahnya Haechan mengatakan itu Rachel langsung menangis sejadi-jadinya.
Haechan mengelus surai rambut Rachel dengan lembut.
"Gue bakal nunggu lo sampe siap cerita," ujar Haechan.
Tangisan Rachel belum mereda walaupun Haechan sudah mengatakan itu. Tapi Haechan terus menenangkannya dengan cara mengusap rambutnya.
"Mark hebat ya," ucap Haechan lagi
Mendengar ucapan Haechan membuat Rachel memberhentikan tangisnya. Ia melepaskan pelukan Haechan, sambil mengusap jejak-jejak air matanya dipipinya.
