dinner

1.7K 165 35
                                    

Happy Reading 😊😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading 😊😊


"Jadi lo sama bro Mark satu agensi?" 

Rachel membenarkan pertanyaan yang dilontarkan oleh Micka.

"Gue ga nyangka sih, orang kayak lo bakal pacaran sama modelan kayak Mark," ucap Micka lagi.

Brian yang sedang berjalan disamping Micka  langsung tertawa mendengar itu.

"Buset congor lo." Brian melirik kearah Rachel yang tengah tersenyum menahan kesalnya terhadap adiknya.

Rachel mengelus dadanya pelan. Seolah mengumpulkan jiwa-jiwa kesabarannya yang tertinggal di mansion keluarga Renxing di Shanghai.

"Sabar Chel, sabar."

Mereka bertiga sedang perjalanan pulang setelah bermain hockey dan ice skating di danau yang berada tidak jauh dari rumahnya.

"Seriusan Kak, waktu di sekolah aja dia pacarannya sama yang keluar masuk BK atau gak geng motor."

Rachel langsung membekap mulut Micka menggunakan tangannya. Tapi langsung disingkirkan oleh Micka.

"Pleh pleh lo mau bunuh gue ya!" omel Micka sambil menyingkirkan beberapa salju yang ada di mulutnya. 

Barusan Rachel membekap mulut Micka dengan salju yang ada di tangannya.

"Ya lagian lo ngebahas masa lalu gue mulu. Mitch please lah, jangan bahas gue gimana waktu di Indo ke Mark. Dia orangnya kalo marah serem bange-"

"Hold up hold up. Mark? bisa marah?FOR REAL?!" tanya Brian yang langsung berhadap-hadapan dengan Micka.

Tawa mereka berdua langsung pecah saat itu juga.

"PFFTT HAHAHAHAHAHA.Wait-wait you serious about that?!" Brian menanyakan itu disela-sela tawanya.

"Seriusan," jawab Rachel.

Micka masih tertawa hingga kini dirinya terjongkok disalju. Ia tertawa hingga tidak ada suaranya.

"Sumpah gue serius. Kok lo berdua ketawa sih?" tanya Rachel yang mulai kesal dengan kedua kakak beradik itu.

Micka makin menjadi tawanya saat melihat ekspresi wajah Rachel. 

"Yang gue tau Mark tuh orangnya haha hihi mulu. Gak pernah ngeliat muka marahnya dia sumpah," jelas Brian mewakili adiknya yang masih tertawa.

"Lah? tadi kan udah. Pas Kakak sama Micka ngajakin gue main ice skate, itu mukanya dia lagi di ambang kemarahan," ucap Rachel.

Micka akhirnya berdiri dari jongkoknya. Ia mengelap air mata yang sempat menetes karna terlalu banyak tertawa.

"Kalo misalnya itu muka marahnya, gue ga bakal takut sih. Ngakak sumpah mukanya dia tadi. No offense ya," ucap Micka.

"Ye gatau aja," cicit Rachel dengan pelan.

lucky fans-Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang