HAPPY READING
Karena badai salju sudah mereda, maka Rachel dan Mark memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar Hongkong. Mereka tetap memakai masker, topi, dan sebagainya sebagai penyamaran mereka.
"Oppa, bentar," ucap Rachel yang langsung memasuki tokoh perhiasan yang ada disana.
Mau tak mau Mark juga ikut masuk ke dalam tokoh itu.
"Selamat datang nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan itu saat Rachel tengah melihat-lihat kalung yang ada disana.
"Aku mau beli yang ini," jawab Rachel sambil menunjuk kalung berwarna putih itu.
"Sebentar nona saya ambilkan," ucap pelayan itu.
Pelayan itu mengeluarkan kalung itu dari lemari kaca yang dilihat Rachel. Rachel memegang kalung itu, lalu beralih menatap Mark.
"Cantik kan?" tanya Rachel.
Mark tersenyum lalu mengangguk, "Kamu mau?" tanya Mark.
Rachel mengangguk. "Tolong, saya mau yang ini," ucap Rachel sambil mengeluarkan dompetnya dari tas kecilnya.
"Baik nona, sebentar.. Akan saya masukkan ke dalam kotak dulu," ucap pelayan itu.
Saat pelayan itu kembali, Rachel dengan segera menyodorkan kartu kreditnya kepadanya. Namun, tangan Mark menghentikan pergerakan tangan Rachel.
"Aku aja," ucap Mark.
Rachel sempat terkejut, ia langsung menggelengkan kepalanya saat itu juga.
"Aniya oppa, biar aku-"
"It's okay," potong Mark sambil mengambil kartu kredit Rachel dari tangan pelayan, lalu menyodorkan kartu kredit berwarna hitamnya kepada pelayan.
Setelah itu mereka langsung keluar dari toko perhiasan itu. Rachel menenteng paperbag berisi kalung itu dengan tidak enak. Ia menatap punggung Mark yang berada tak jauh dihadapannya. tiba-tiba terlintas satu ide di otaknya, dengan segera ia menyamakan langkahnya dengan Mark.
"Oppa, ada yang mau oppa beli gak?" tanya Rachel.
"Hmmm... Kayaknya ga ada, emang kenapa?" tanya Mark.
Mendengar itu senyuman Rachel langsung menurun. Ia mempoutkan bibirnya tanpa melihat ke arah Mark. Tapi ide cemerlangnya tidak berhenti sampai disitu saja.
"Mau makan ditempat kemarin gak? nanti aku bayarin... Jadinya-"
"Honestly, kemarin aku agak takut makan di tempat setinggi itu. Jadi aku gak akan kesana lagi," potong Mark.
Rachel kembali terdiam, otaknya terus bekerja untuk berpikir bagaimana mengembalikan uang yang Mark habiskan untuk kalung yang ia beli tadi.
Saat Rachel sedang memikirkan caranya, tiba-tiba tangan Mark menarik tangan Rachel untuk bergandengan di dalam kantung mantel miliknya, persis seperti kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
lucky fans-Mark Lee
Fiksi Penggemar"CI LO KETERIMA?!" "IYAA LO JUGA?!" "IYAAAAAA!" Berawal dari fangirl NCT yang iseng daftar SM Global Audition, tiba tiba keterima jadi salah satu trainee SM. Bagaimana kisah hidup Rachel selama menjalani hidup di Korea bersama temannya itu?