Vancouver let's get it!

1.9K 175 109
                                    

Vote dulu yuk! sama spam comment! Bisa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote dulu yuk! sama spam comment! Bisa?

Happy Reading 😊😊


"Oppa, makan dulu yuk," ucap Rachel sambil menyenggol Mark yang sedang memejamkan matanya di sebelahnya.

Mark hanya berdeham pelan sambil membuka matanya perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah langit biru beserta awan yang bertebaran luar jendela.

'Ah udah pagi ternyata' batin Mark.

Ia melirik kesebelah kirinya ada Rachel yang tengah memakan sarapannya dengan lahap. Merasa ada pergerakan dari sebelah kanannya, Rachel langsung menoleh kearah Mark. Ia menyuapkan beberapa lauk pauk ke arah Mark, tapi Mark memundurkan wajahnya untuk melihat lebih jelas makanan apa itu.

"Wae? ini chicken rice," jawab Rachel.

Mendengar itu Mark langsung membuka mulutnya dengan lebar. Ia mengunyah makanan itu sambil melihat kesekeliling pesawat. Masih ada beberapa orang yang masih terlelap dan ada beberapa ada yang baru bangun seperti dirinya.

"Jam berapa?" tanya Mark disela-sela makannya.

"Delapan" jawab Rachel yang kembali memakan sarapannya.

Mendengar itu Mark kembali merebahkan badannya kembali ke kursi first class yang ada di pesawat itu. 

"Ihhh, dikit lagi nyampe. banguun!" Rachel menarik sambil menarik tangan Mark supaya beranjak duduk.

Mark hanya tertawa pelan saat tangannya ditarik oleh Rachel, ia menyenderkan kepalanya ke bahu Rachel.

"Cuci muka dulu sana, terus minta sarapan sama pramugarinya," perintah Rachel pada Mark.

"Later, im still sleepy," jawab Mark yang masih belum mengubah posisinya dari bahu Rachel.

"You know what, i wish my body can be like Lucas.

Mendengar ucapan Rachel berhasil membuat Mark membuka matanya.

"Wae?" tanya Mark.

"Biar kalo kamu nyender gini aku ga cepet pegel!"

Mark langsung tertawa gelak saat mendengar alasan yang diberikan oleh Rachel. Ia mengerti apa maksud Rachel, maka dari itu ia menjauhkan badannya dari Rachel.

"Now this feel better," ucap Rachel dengan lega, ia menggerakan bahunya yang terasa sedikit pegal.

Mark mengacak rambut Rachel dengan gemas lalu ia beranjak berdiri dari duduknya.

"Aku ke toilet dulu. Kalo ada yang ganggu kamu langsung teriak."

Rachel hanya bisa mengiyakan perkataan  kekasihnya yang sangat overprotective pada dirinya. Ia jadi ingat kejadian kemarin saat ia menghampiri kamar Chenle.

lucky fans-Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang