L I L Y [SELESAI] ✔

45. Lily - Informasi dari Kak El?

"Informasi akan datang dengan sendirinya tanpa di cari."

Happy Reading

*
*
*
---------------------------

One vote from you means a lot to me...

45. Lily - Informasi dari Kak El?

Dua bulan lagi semester ganjil akan berakhir di sekolah mereka. Otomatis bagi anak kelas dua belas waktu mereka semakin menipis berada di sekolah ini. Banyak kenangan yang mungkin sudah tercipta oleh masing-masing orang.

Seperti misalnya Pandawalima. Mereka kini tengah duduk dilapangan sekolah. Kebetulan sekali jam mata pelajaran mereka adalah penjas.

Pak Roy yang notabenya guru olahraga mereka mengatakan bahwa hari ini pengambilan nilai dari teknik dasar bola basket.

"Pakkk, Malik besok aja deh ngambil nilainya. Panasss iniiii. Ntar Malik jadi item 'kan gak lucuuuuu," rengek Malik sedari tadi.

Pak Roy jelas pusing karna muridnya yang satu ini. Biasanya kan kaum hawa yang akan meminta uluran waktu.

Tapi ini mengapa jantan sih?

Gak gentleman banget...

"Lo tu yaa Lik, lebay bener jadi orang," cibir Lily jengah.

"Emangnya dia orang ya?" tanya Arjuna seakan tak percaya.

"Gue kira tadinya sih binatang," sambar Wahyu pedas.

"Astaghfirullah, kalian teh jahat pisan sama Malik yang suci ini." Malik mengusap kedua dadanya dengan pelan.

"Wahh merasa sok suci dia kawan-kawan," ujar Arjuna dramatis.

"Dikira darah suci kali ya!"

Mereka lantas tertawa ngakak. Malik yang notabenya dinyinyirin mereka mulu mengerucutkan bibirnya seperti anak bayi. Kemudian ia beralih menatap Novan meminta bantuan.

"Sorry Lik, hari ini gue kagak mood bantuin lo," ucap Novan yang mengerti maksud Malik.

"Belum juga gue ngomong..." lirih Malik.

"Malik Ramadhan, ini kamu masih gak mau praktek kah?" teriak Pak Roy yang masih setia menunggu Malik.

"Mendingan gue sama Pak Roy aja deh dari pada sama kalian!" Lalu Malik pergi dengan menghentakan kakinya kesal.

"Minuman dataaaang," ucap Darren yang baru saja datang bersama Luna.

"Lama banget kalian ngantinnya. Gue udah hauss beneran ini," celetuk Novan kemudian mengambil air minumnya.

"Kalau mau cepat beli sendiri lah! Gak tau diuntung juga lo ya udah gua bawain."

"Sabar Lunnn, jangan esmosiii. Masih siang ini," ucap Arjuna.

Luna mendengus. "Ini lama juga karna si Darren abis di kerumunin sama cabe-cabean," jelas Luna kesal.

Gimana coba gak kesel kalau tadi pas tiba di kantin anak-anak pada langsung nyerbu Darren. Yaaa gimana yaa, secara kan wajah Darren itu manis bangettt. Sankin manisnya orang-orang pada pengin bawa pulang terus dikarungin deh.