"Kalau ada masalah cerita, jangan dipenden sendiri."
-Lily Arunatasya
Happy Reading
Sudah hampir seminggu setelah kejadian itu berlalu. Bermula Luna mendadak diam karena seseorang yang menghubunginya. Belum lagi akhir-akhir ini Luna sering sekali terlambat kesekolah. Bahkan Luna sering kepergok melamun ketika kelas sedang dimulai. Lily yang melihatnya seperti itu jadi semakin penasaran dengan apa yang menimpa Luna.
Tak biasanya lho si Luna seperti ini. Pernah Lily bertanya langsung, akan tetapi Luna hanya tersenyum menggeleng. Luna juga menolak tawaran Lily jika diajak ngumpul dengan yang lain. Kalo gini terus kan Lily dilanda gelisah. Ia ingin sekali membantu Luna agar ia tak seperti ini lagi.
Tak hanya Lily, PANDAWALIMA pun juga agak merasa heran. Akan tetapi mereka seolah tak memperdulikan kali. Yah walaupun pernah ditanya oleh Arjuna kala itu.
"Kalian merasa aneh gak sih sama Luna?" tanya Arjuna juga penasaran.
Mereka mengangguk pertanda mengiyakan. "Gue jugak merasa aneh. Si Luna yang biasanya songong melebihin gue, kok selama seminggu ini mendadak diem yah?" sahut Wahyu juga sependapat.
"Mungkin punya masalah kali dia makanya diem aja." ujar Malik memberikan pendapat.
"Mungkin aja sih kalo menurut gue. Lagian kan semua manusia pasti punya masalah hidup masing-masing. Maybe dia lagi berada dititik terendah sekarang." ucap Liam panjang lebar membuat mereka menganga seketika.
"Ren, Darren coba cubit gue, kayaknya gue mimpi deh." ucap Arjuna histeris.
Darren yang mendapat perintah seperti itu otomatis langsung melaksanakan perintah. Ia mencubit lengan Arjuna kuat sehingga membuat sang empu menggeplak kepalanya.
"Sakit babi! Pake otak ngapa Ren. Gak usah kuat kali juga!" ujar Arjuna geram.
Darren meringis sembari memegang kepalanya. Apa salahnya coba? Kan tadi si Arjuna yang minta dicubit. Nah pas dicubit kok dia malah marah-marah?
Aneh memang...
"Kesambet apa lo bisa ngomong panjang lebar?" tanya Pandu membuat mereka mengangguk.
Liam memutar malas matanya. Gini nih orang gak punya otak. Nanti Liam diam gak banyak ngomong disalahi. Ini Liam ngomong juga disahalin? Maunya apa sih? Kan Liam jadi bingung sendiri.
Malik yang melihat itu langsung mengibaskan tangannya. "Biarin aja kali dia ngomong. Lagian emang ada larangan buat seseorang ngeluarin suaranya?" tanya membuat mereka menampilkan cengirannya.
"Ini kok jadi bahas sih Ayam sih." ucap Wahyu kesal. "Kan kita lagi bahas itu kenapa si Luna mendadak diem."
Yang lain menaikkan alisnya pertanda heran. "Lah? Kenapa lo Yu? Ngapain lo musingin perihal si Luna diem?" tanya Darren penasaran. Gini-gini Darren itu peka orangnya. Jadi ya dia tau kayanya ada apa gitu sama Wahyu.
"Lah iya ya? Tumbenan si Wahyu kepo banget sama urusan cewek." ucap Novan membenarkan.
Arjuna spontan mendekatkan dirinya ke Wahyu. Ia melihat wajah Wahyu dengan begitu serius membuat Wahyu otomatis mendorong kepala Arjuna kebelakang. "Ngapain sih lo Jun? Lo suka sama gue?"
"Dih pede banget anjir! Iya kali gue homo sama lo. Nggak banget. Gue cuma heran aja gitu liat lo. Gue mencium aroma kekhawatiran." ucap Arjuna cengengesan.
"Hahaha!! Kayak nya bentar lagi ada yang jadian nih." goda Darren membuat Wahyu kesal.
"Cieelah ternyata bener kata orang ya, benci itu singkatan dari bener bener cinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
L I L Y [SELESAI] ✔
Roman pour Adolescents[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI SELAMA SEBULAN FULL] [SO, DON'T COPY MY STORY!!] -------------- Lily Arunatasya Gadis cantik yang mempunyai sifat ceria, pintar, mudah berbaur, dan baik hati mampu membuat semua oran...