20. Lily - Mencoba Cerita

290 43 19
                                    

Happy Reading

*
*
*
------------------







20. Lily - Mencoba Cerita

Bel telah berbunyi pertanda istirahat. Mata pelajaran ketiga telah berakhir. Semua siswa dan siswi kini tengah berbondong-bondong menuju kekantin. Sama seperti dengan kedua gadis itu yang tengah bersiap-siap menuju kantin.

"Pokoknya lo hutang penjelasan sama gue ya Lun." ucap Lily menatap Luna yang sedang merapikan alat tulisnya.

Aluna berdecak sambil terkekeh. "Yaampun, dari tadi itu mulu tau gak sih yang lo bilang. Pusing gue dengernya."

"Lagian lo sih pake acara gak dateng sekolah. Gue takut lo kenapa-napa tau."

Luna terkekeh sekaligus terharu. Lalu ia mencubit Lily gemas. "Uwuwww, gue jadi terharu tau.

Kemudian mereka segera berjalan menuju kantin. PANDAWALIMA tadi sudah otw luan. Katanya udah laper banget pengen makan. Jadi mereka langsung ngacir setelah mendengar bel berbunyi.

"Wihh kalian pada lapar ya makanya makan banyak begini?" tanya Lily yang kini sudah berdiri didekat meja mereka.

"Tau nih Arjuna sama Darren katanya lapar banget." jawab Novan.

Lily menatap mereka yang sedang menyantap makanan itu dengan lahap. Lily baru teringat, tadi sebelum pergi sekolah mereka tidak sarapan. Pantas saja dua makhluk ini kelaparan.

"Oi Neng, lo gak makan biar A'a yang pesenin." tawar Malik yang baru saja datang.

"Mulaii... mulaii.." sindir mereka.

"Apaan sih. Ganggu aja!" hardik Malik menatap kesal mereka yang macam kekanak kanakan.

Lagian kan niat Malik itu baik, dia cuma nanyain Lily mau makan apa biar dipesenin. Mereka aja yang dasarnya lebay!

"Jadi mau mesen apa Neng?" tanya Malik lagi.

"Pesen mie ayam aja deh sama teh manis dingin." ujar Lily membuat Malik mengangguk.

"Lo pesen apa Lun?" tanya Malik juga.

"Gue?" tunjuk dirinya sendiri.

"Iya, lo mau pesen apa biar sekalian nih."

"Samain aja deh."

Lalu Malik langsung saja pergi ketempat yang jualan Mie ayam. Emang yang diantara mereka Malik belum memesan makanan. Soalnya dari tadi tuh cowo Sunda asik godain adik kelas. Makanya belum mesen-mesen.

Lily mengedarkan pandangannya mencari sosok Liam. Ia tidak melihat pria itu disini. Kemana perginya kira-kira pria yang sudah membuat hatinya ketar-ketir itu?

"Loh Liam mana?" tanyanya pada mereka.

"Dia gak ngantin. Katanya mau perpus. Biasalah orang pintar mah beda." jelas Novan membuat Lily ber-ohria.

Arjuna, ia jadi tak selera makan karena mendengar Lily bertanya keberadaan Liam. Ck' malang sekali nasibnya.

Cinta bertepuk sebelah tangan...

***

"Jadi lo udah bisa cerita Lun?"

Luna mendongak menatap Lily yang sudah selesai memakan makanannya itu. Lalu ia beralih menatap mereka yang juga menatapnya. Dan kini tatapannya berhenti dimanik lelaki itu.

L I L Y [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang