63. Lily - Fakta

319 27 6
                                    

Happy Reading

*
*
*
---------------------------








One vote from you means a lot to me...







63. Lily - Fakta


"Lukman?"

Mereka yang mendengar nama itu sontak kaget. Apalagi para Pandawalima yang sangat tak asing dengan nama tersebut.

"Jadi bener kalau Lukman Pradipta itu Papanya Luna," ucap Darren pertama kali.

Axel tak menghiraukan kalimat itu. Dia hanya menatap nyalang kearah Pria paruh baya yang kini sedang tersenyum menyeringai.

"Kamu apakan anak saya?!" tanya Axel murka.

Deg

Hati Lily mencolos begitu saja kala mendengar kalimat dari sosok itu. Ia memberanikan diri untuk melihat lebih jelas lagi siapa sosok tersebut. Mengapa dia mengatakan itu? Anak? Siapa yang dimaksudnya? Vina atau dirinya? Sepertinya kata itu tidak diperuntukkan oleh Vina.

Apa mungkin dia?

Ah, sungguh Lily sangat bingung. Ia tak tahu harus mempercayai yang mana.

Axel ingin maju mendekati Lily namun terurungkan karna perkataan dari Lukman.

"Jangan coba-coba maju selangkah pun!"

Lukman lantas berbalik badan dan menatap sang adik yang sudah lama sekali tidak pernah ia lihat.

"Setelah sekian lama apa kamu tidak merindukan Kakak mu ini?"

Axel hanya berdecih. Tangannya sudah gatal ingin mengambil putrinya yang sangat tak berdaya itu.

"Apa mau anda?" tanya Axel pada akhirnya.

Lukman tersenyum. Kalimat itulah yang ia tunggu-tunggu. "Semuanya! Berikan kepadaku semua yang kamu punya. Apa bisa kamu menyanggupinya?"

Luna yang mendengar itu hanya menunduk. Ia tahu kalau Papanya sangat terobsesi dengan harta.

"Tidak! Saya tidak bisa memberikannya kepadamu!"

Lukman mengangguk seraya mengerti. Kemudian dia mendekati Lily yang masih diam mematung.

"Kalau begitu apa kalian siap jika kehilangan nyawa gadis ini?" tanyanya seraya mengeluarkan sebuah pistol yang membuat sang empu membelalak kaget.

"LILYYY," pekik mereka bersamaan saat pistol itu mengarah kearah kepala gadis itu.

"Jangan apa-apain Aruna Om," mohon Arjuna.

"Kalau begitu bilang pada dia berikan seluruh harta kekayaannya kepada saya!" tegas Lukman melirik kearah Axel.

"Yahhh, gimana ini? Lily Yahhh, Liam takut Lily kenapa-napa," ujar Liam cemas.

Bahkan mereka menahan nafas sankin takutnya kalau-kalau Lukman berani menarik pelatuk itu. Sungguh, ini sangat menegangkan bagi mereka semua.

L I L Y [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang