"Sebenernya gue bosan sekelas bareng kalian mulu, tapi apa boleh buat kalau itu udah kodratnya,"
-Lily ArunatasyaHappy Reading
*
*
*
-----------------------------------One vote from you means a lot to me...
1. Lily - Hari Pertama
"Jadi intinya kita ngumpul di mansion gue kan?"
Plaakk!!
Sebuah tamparan ringan mendarat ke pipi cowok itu. "Eh buset sakit anying!"
"Lagian lo sih belagu amat!"
"Suka-suka gue lah! Orang kaya mah bebas," ucap cowok itu yang bernama Wahyu.
"Percuma kaya tapi bego," cibir laki-laki yang mempunyai lesung pipi itu.
Novan yang tadinya menampar Wahyu spontan tertawa ngakak. Memang ya, cibiran dari Darren itu gak pernah gak ngena dihati.
"Astagfirullah Ren, lo belagu amat sumpah jadi orang," ucap Wahyu kesal. Bisa-bisanya Darren menghina dia.
Itu sama saja menjatuhkan harga dirinya...
Wahyu tidak bisa menerimanya!
"Yaelah berisik banget sih. Gak tau apa aing lagi lihat ciwi ciwi yang aduhayy," celetuk Malik yang notabenya playboy.
"Hidup lo keknya cewek mulu ya Lik. Sekali-sekali lo ngerjain hal yang berfaedah dong," nasihat Darren sok bijak.
Karna ucapan Darren si cowok berlesung pipi itu, Malik menolehkan kepalanya. "Kayak hidup lo berfaedah aja bambang!" geram Malik.
"Lagian sampai sekarang hidup lo keknya suram deh, buktinya gak ada tuh satu cewek pun yang nyantol sama lo," lanjutnya lagi.
Darren bungkam dan menyengir polos. Memang apa yang dikatakan Malik itu benar. Dari kelas sepuluh sampai sekarang, Darren belum pernah yang ngerasain gimana yang namanya menjalankan sebuah komitmen.
Ya mau gimana juga...
Darren males aja gitu mikirinnya.
Bukan, bukan karna dia gak laku...
Malahan di SMA Pancadarma ini, banyak kok cewek yang terang-terangan menyatakan perasaannya untuk Darren. Hanya Darren saja yang tidak mau membuat hal itu terwujud.
"Ly gimana, lo jadi ikut 'kan?" tanya Wahyu yang sedari tadi tidak mendengar suara Lily.
"..." Yang dipanggil hanya diam membuat sang penanya menoleh kearahnya.
"Yailah si Lily. Lo dari tadi kagak dengerin kita? Padahal nih mulut udah bebuih dari tadi ngomong."
"..." Liliy masih diam dan belum menjawab.
"Lilyyy!!!! Woii Lily a was little girl," pekiknya gemas.
Malik mulai jengah melihatnya. Kemudian ia berinisiatif menghampiri cewek itu. "Oi neng, kenapa sih melamun mulu dari tadi?"
Lily mendongak kaget, spontan memukul lengan Malik. "Ish A' sakit tau!" ketusnya. "Jangan main cubit gitu dong. Nanti biru gimana?"
Bagaimana tidak?
Malik itu lho, masaan seenak jidatnya aja nyubit lengannya ini. Dia kira gak sakit apa!
"Lebay banget dah. Lagian gak sampe berdarah juga kali Neng."
KAMU SEDANG MEMBACA
L I L Y [SELESAI] ✔
Roman pour Adolescents[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA] [INI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI SELAMA SEBULAN FULL] [SO, DON'T COPY MY STORY!!] -------------- Lily Arunatasya Gadis cantik yang mempunyai sifat ceria, pintar, mudah berbaur, dan baik hati mampu membuat semua oran...