22. Lily - Yang Sebenarnya

269 42 21
                                    

Happy Reading

*
*
*
----------------------










22. Lily - Yang Sebenarnya


"Jadi yang sebenarnya itu-"

Drrttt

Atensi kedua gadis itu beralih kebenda persegi yang bergetar tiba-tiba. Lily menghela nafasnya kasar.

Siapa sih yang menganggu dirinya?

Orang itu apa gak tau ya kalau ini lagi genting-gentingnya?

Kalau kaya gini kan digantung lagi ceritanya!

Ini kalau PANDAWALIMA minus Liam disini, pasti udah ngabsen nama binatang satu persatu. Siapa coba yang gak kesel kalau lagi serius tiba-tiba ada yang ganggu?

Riris juga bakalan kesel kali kalau ada yang ngeganggu.

Ternyata benda yang bergetar itu milik Lily. Dengan malas ia segera mengambil ponselnya itu yang sedari tadi bergetar.  Lily memutar matanya malas kala melihat siapa yang telah mengganggunya.

Dan akhirnya ia terpaksa mengangkat panggilan itu.

"Ada apasih Arjuna?!" ketusnya kesal.

"Wooah santai Run, santai kaya dipantai. Gue cuma mau nanya aja nih. Jangan ngegas dong," jawab Juna diseberang sana.

Lily mencoba mengatur emosinya agar tidak keluar. "Cepat buruan gak pake lama!"

"Yeee Run, Run gitu amat sih sama Abwang Arjuna. Lagian ini lo dimana? Tau gak gue kangen tauuuuuu," rengek Arjuna gak ada akhlak.

Ini kalau orangnya ada didepan Lily auto ditendang keamazon tuh si Juna. Lagian sih ngeselin amat jadi human. Gak tahu apa orang lagi sibuk!

"Run, lo kok diem sih? Baper yaaaaa?" goda Arjuna percaya diri.

"Jijik banget deh gueee!!"

"Woi Jun, yaelah lama amat lu telponan nya!!"

"MALIKKK ITU PUNYA GUEEE!!!!"

"Apasih Ren alay bangett deh."

Lily otomatis menjauhkan ponselnya itu dari telinganya karena mendengar suara yang kerasnya ngalahin toa mesjid.

Luna yang dari tadi merhatiin gadis itu sontak menggerakkan mulutnya seraya berkata Ada apa?

Lily yang melihat itu membalas dengan memberi kode gak papa bentar dulu ya. Akhirnya Luna mengangguk. Sembari menunggu, Luna pun melanjutkan pencarian drama korea yang akan ditonton kapan-kapan oleh mereka nanti.

Lily kembali mendekatkan ponsel ketelinganya. Terdengar disana suara bising yang belum usai. Lily berdecak kesal. "Jun, kalo lo gak jadi ngomong gue matiin nih telponnya."

"Jangan atuh Neng, jangan dimatiin sepihak."

"Tau tuh Lily. Dikira gak sakit apa kalo digituin."

"Pinjem dong hapenya, gue juga mau ngomong!"

"Awas lo kalo berani!!!

"DARREN JANGAN GANGGU GUEE!!!"

"PANDUUU GUE MINTA MAKANANNYA DONG!!!"

"WOI BISING BANGET ANJIR KALIAN!!! GUE MAU NGOMONG DARI TADI GAK BISAAAA!!!" teriak Arjuna.

L I L Y [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang