3. Lily - Satu Spesies

589 84 3
                                    

"Lo cuma anak baru yang gak tau apa apa tentang kekayaan gue. Jadi gak usah ikut campur,"

-Wahyu Aureliano






Happy Reading

*
*
*
---------------------------------



One vote from you means a lot to me...




3. Lily - Satu Spesies

"Hai, kenalin nama gue Luna, gue boleh duduk disinikan?"

Lily yang tadinya spechlees akhirnya tersadar dan menyambut uluran tangan dari gadis yang disampingnya ini. "Lily Arunatasya."

"Wah!!!! Nama lo bagus," katanya antusias.

"Oke gue bisa manggil lo apa? Lily, Aruna, atau Tasya?"

Mereka otomatis kaget dong melihatnya.

Nih cewek apa gak sadar ya dari tadi mereka pantauin terus. Udah tau ada pawangnya masih aja berani ngajak kenalan. Tapi ya gapapa sih.

Cuma gini lho setidaknya tuh cewek sadar kek disini masih ada orang lain selain Lily.

"Lo jangan pande-pandean manggil dia Aruna. Soalnya gue udah booking luan," celetuk Arjuna melirik cewek itu tak suka.

Luna mengernyitkan alisnya heran. Tatapannya terarah ke cowok itu.

"Lo siapa ngatur-ngatur gue?"

Karna ucapan itu mereka semua kompak mengaga. Dapat mereka simpulkan kalau dibalik wajah cantik Luna ada sikap barbar yang mendarah daging padanya.

Lily yang tadinya masih diam segera tersadar. "Duh maapin dia ya Lun, dia mah rada gesrek orangnya."

Ucapan Lily membuat Arjuna melotot tak percaya. "Runa.... gue denger yaa!"

"Hehehe becanda doang," ucap Lily menampilkan senyumannya.

"Oh iya kenalin mereka sahabat gue."

Lily sengaja mengalihkan pembicaraan. Ia pun segera memperkenalkan para sahabatnya itu kepada calon temannya mungkin?

"Nah kalo yang ini namanya Wahyu Aureliano. Orang yang katanya kaya raya. Biasanya gue suka manggil sultan," jelas Lily menunjuk Wahyu.

"Kaya apanya, kaya monyet," gumam Luna.

Wahyu yang merasa diomongin menganga mendengarnya dan memberikan tatapan tajam mematikan kearah Luna yang diabaikan begitu saja olehnya.

Gilaa, ngelunjak kayanya nih cewek!

"Hm oke, jadi udah nih 'kan? Gue duduk bareng lo ya. Soalnya gue males nyari tempat duduk yang lain."

Tanpa berpikir Lily hanya mengangguk saja. "Oke deh."












"Padahal tadi bilangnya pengen duduk sendiri." gerutu Arjuna tak terima.


***

Waktu berjalan dengan cepat, kini semua siswa dan siswi telah ramai berada dikantin untuk memenuhi asupan makanan. Sama halnya dengan Pandawalima dan Lily.

Ups, mungkin sekarang mereka bertambah satu. Luna juga ikut bersama mereka ternyata. Kini mereka tengah duduk dalam satu meja.

"Tan oh tan, traktitin dong...."

L I L Y [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang