65. Lily - Penyesalan

372 30 2
                                    

Happy Reading

*
*
*
-----------------------




One vote from you means a lot to me...






65. Lily - Penyesalan


"Terima kasih atas kerja samanya, Pak. Kami akan berusaha semampu kami untuk memproses kasus ini," ujarnya meyakinkan Axel.

Axel hanya mengangguk pertanda mengiyakan. Ia sedang mengurus masalah kejadian kemarin. Axel memutuskan untuk membawa kasus ini kehukum. Ia tidak bisa membiarkan Lukman tetap bebas. Ia tidak mau jika nanti Lukman kembali berencana jahat kepada keluarganya.

"Maaf Pak, hmm soal anaknya Pak Lukman---"

"Saya rasa dia hanya dimanfaatkan oleh Kakak saya. Jadi jangan sangkup pautkan Luna dalam masalah ini," jawab Axel yang paham.

Pengacara itu mengangguk lalu kemudian izin pamit. Sedikit lega baginya karna masalah ini beres. Axel berharap dikemudian hari tidak ada lagi problem yang akan datang di keluarganya.

Tugas Axel sekarang hanyalah berdoa agar putrinya lekas sadar dari masa kritisnya. Keputusannya yang dulu membuatnya jadi merasa bersalah. Seharusnya Axel tidak menutupi kebohongan ini. Ya, seharusnya. Akan tetapi semuanya sudah terlambat.

Ia berjanji jika putrinya sadar ia akan menjadi Ayah yang lebih baik lagi.

Cukup lama ia merenungkan semuanya, tiba-tiba saja sepasang suami istri duduk di depannya. Raut wajah Axel sedikit berubah kala mengetahui gadis itu. Ya, mana mungkin ia bisa melupakannya.

"Ada perlu apa kalian?" tanya Axel tanpa basa-basi.

Keduanya menunduk. Mereka sangat malu untuk melihat sosok yang ada dihadapannya ini. "Maafkan kami Pak, maafkan kami yang sudah berbuat salah kepada putri Anda," ujar Mawar membuka suara.

"Saya memang orangtua yang buruk. Saya tidak becus menjaga dia. Saya jahat karna sudah melukai hatinya. Bahkan walau dia tahu kami sering menyakitnya, gadis itu masih saja mau membantu kami," kata Ridwan mengingat sekilas perlakuannya kepada anak tirinya itu.

"Saya ikhlas kalau Anda menghukum saya. Saya ikhlas. Tapi tolong izinkan kami bertemu dengannya sekali saja. Kami ingin memohon maaf darinya. Kami menyesal," isak Mawar.

Lagi-lagi Axel menghela nafas berat. Memang perlakuan yang mereka berikan terhadap Lily itu sangatlah buruk. Namun walaupun begitu, Axel juga harus tetap berterima kasih karna mereka yang telah merawat Lily sedari kecil.

"Baiklah, saya izinkan kalian untuk bertemu dengannya. Akan tetapi," Axel menghentikan kalimatnya sebentar. "Kalau Lily tidak mau melihat kalian lagi, saya harap pengertiannya."

Mereka berdua mengangguk senang. Sungguh, betapa buruknya mereka memperlakukan gadis yang tidak bersalah itu. Mawar menyesal begitupun Ridwan. Mereka menyesal telah menyia-nyiakan seorang anak yang sangat tulu menyanginya.

***

"PUAS KAN LO?!" bentak Liam.

"UDAH PUAS BELOM LO NGEHIATANIN LILY!"

L I L Y [SELESAI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang