Ext Chapter01:Untuk Grizalle Matahari:

665 47 21
                                    

2 Tahun sudah berlalu. Hari demi hari Matahari selalu menunggu dan terus menunggu. Rasanya sangat berat,Ingin mundur namun tidak bisa, perasaan ini terlalu kuat untuk dihapus.

Pprrakkk

Suara pecahan barang putih nan bening itu membuat seisi ruangan panik. Matahari melotot setelah sadar Kupet nya tergelincir dan jatuh hingga pecah.

"Gue nggak liat, gue merem!"Celetuk salah satu teman Fakultas Matahari.

Adena yang berada disebelah Matahari hanya menggigit bibir bawahnya kuat kuat.

Matahari memasang raut wajah sedihnya. Detik kemudian ia menoleh kearah Adena.
"Na...."Pekik Matahari sendu.

"Lo yang jatuhin kok..."Kata adena yang takut dituduh.Pasalnya setiap ada barang Lab yang jatuh Maka para mahasiswa fakultas Farmasi akan saling menuduh.

"Gue harus gimana?Gue nggak punya duit."Gumam Matahari menghela nafas beratnya.

"Udah lo beresin dulu aja Pecahan kuvetnya!"titah Siren dengan raut wajah cemasnya.

Mau tak mau matahari pun segera membereskan pecahan Kuvet nya. Benar benar hari yang sangat sial. Seharusnya Matahari tadi fokus pada tugasnya, bukannya Memikirkan Langit, yang selalu membuat fokus Matahari buyar.

"Kalo udah gini kan jadi ribet."Batin Matahari merengek.

"Beli yang KW aja Ri, lebih murah."Sahut Dino.

"Heh, Kutil toge! Dosen kita tuh nggak pernah mau nerima barang KW. Lo  nggak usah nyamain emak lo sama Bu Andini deh! "Celoteh Caca.

"Lo ngapain sih bawa bawa emak gue!"

"Ya kan emak lo suka barang KW!"

"Emak lo kali yang suka barang KW!"

"Udah diem! Kalian malah berantem berdua. Kita pikirin nih gimana caranya? Nggak cuman sekali lo barang lab Pecah terus. Udah berkali kali barang Lab hancur dan kita sepakat buat bantuin iyuran,Tapi sayangnya sekarang lagi tanggal Tua...."Jelas Siren seraya membenarkan Kacamata Minus nya yang melorot.

Matahari menghembuskan nafas panjang nya. "Nggak papa, Gue Minta duit aja nanti ke Bokap."Jawab Matahari terpalsa harus meminta uang pada ayahnya.

~©MatahariLangit.~

Akhirnya praktikum selesai dengan lancar. Hembusan nafas panjang pun terdengar lega,Lengan kekarnya memijit pelan Tengkuk leher yang terasa pegal akibat Praktikum yang begitu lama.

Arsen memeriksa ulang hasil analisis nya.Takut ada yang salah ataupun ada yang tertinggal. Dia harus terus mengingat penyebab pencegahan serta penyembuhan Berbagai penyakit. Karena pekerjaan seorang dokter seperti itu.

Arsen membuka pintu lokernya,untuk mengambil sarapan nya yang belum sempat ia makan tadi pagi. Setelah mendapatkan sarapannya ia pun segera pergi mencari tempat nyaman.

Ddrrrtt...Ddrrttt

_Agler🔪_

Lo mash sibuk? Bsa pulng gx nanti malem? Emak Nyariin😴

Iyaa gue pulang!

Arsen melahap Roti isinya setelah menemukan tempat duduk yang nyaman. Tatapannya memperhatikan setiap Orang yang berlalu lalang dihadapannya.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang