"Apa kamu bersedia mengembalikan saya yang dulu?" - Jeffri D. Aldavaro
***
Setelah berjam-jam duduk di pesawat dan transit. Akhirnya, Natasha dan Jeffri sudah sampai di California, Amerika Serikat. Mereka berdua berjalan berdampingan sambil menarik koper masing-masing.
"Bagaimana? Kamu baik-baik saja 'kan? Gak demam atau mual? Soalnya kamu 'kan baru saja sembuh," tanya Jeffri.
Entah ini udah ke berapa kalinya Jeffri bertanya hal seperti itu pada Natasha. Sampai-sampai Natasha hapal.
"Iya Kak, baik-baik aja kok. Jangan khawatir," ujar Natasha sambil tersenyum, mencoba menenangkan Jeffri yang sepertinya tidak tenang pada Natasha.
Jeffri mengangguk menanggapi. "Saya cuman memastikan saja, soalnya kamu baru saja sembuh, jadi kesehatan kamu juga kepentingan saya."
"Kepentingan saya."
Natasha mengusap hidungnya untuk menutupi debar jantung yang sedang menggila ini.
"Tidur saya tadi nyenyak sekali, apa kamu juga?" tanya Jeffri lagi pada Natasha.
"Iya Kak saya juga," balas Natasha seadanya.
"Baguslah kalau begitu."
Jeffri berjalan beriringan dengan Natasha menuju pintu keluar untuk memesan taksi.
***
"Saya sengaja memilih kamarnya depan-depanan begini, biar nanti kalau ada apa-apa kamu bisa hubungi saya atau ketuk pintu kamar saya, Natasha," ujar Jeffri.
"Iya Kak, makasih banyak ya, yaudah kalau begitu saya masuk duluan ya Kak," pamit Natasha.
"Iya, silahkan," ujar Jeffri.
Setelah Natasha menutup pintu kamarnya, Jeffri juga ikut masuk ke dalam pintu kamarnya.
Pertama-tama, Natasha melihat isi ruangan kamarnya itu. Nuasa putih polos yang elegan minimalis. Lalu kakinya beranjak ke kamar mandi. Ada toilet, wastapel, bathub, shower, semuanya sangat polos dan minimalis.
Setelah melihat-lihat isi kamarnya. Natasha beranjak naik ke atas ranjangnya, duduk bersila sambil menarik koper biru lautnya. Mengeluarkan beberapa pakaian yang ia bawa ke sini. Tidak banyak, karena sisanya Natasha ingin belanja ke sini.
Ting-nong! Ting-nong!
Alis Natasha menyatu lalu beranjak turun dari ranjangnya dan membuka pintu, untuk melihat siapa yang menekan bel pada pintunya itu.
Ternyata itu Jeffri.
Dengan piyama abu-abu bercampur putih hitam di badannya. Lengan sesiku dan celana panjang sampai mata kaki. Jeffri menatap Natasha sambil menggaruk tengkuk lehernya.
"Kak Jeffri?" Natasha bingung, ada hal apa lagi yang membuat Bos-nya itu datang ke sini. Seharusnya Jeffri sudah beristirahat untuk persiapan jadwal besok.
Jeffri menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Kamu ... belum mandi?"
Natasha mengulun senyumnya canggung. "Belum Kak, tadi abis lihat-lihat dulu, terus sekarang lagi beresin isi koper, kenapa memangnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous [Completed✔️]
RomanceKisah ini berawal dari Natasha Zaylee yang terpikat oleh pesona suara Jeffri Deindan Aldavaro. Suaranya yang berat dan maskulin bak Pangeran membuat hati Natasha berdesir hebat. Dia benar-benar jatuh cinta pada laki-laki itu. Enam tahun berlalu, ny...