48. 7 Bulanan

129 12 11
                                    

“Sesungguhnya, rasa hancur itu akan datang bila kita terus terikat dalam masa lalu tanpa mau mencoba mengikhlaskannya.”

***

"Selamat siang!" sapa riang Natasha tanpa permisi dulu, asal masuk ke ruangan kerja Jeffri di Perusahaan Aldavaro.

Sudah tujuh bulan sejak ia disuruh Jeffri tak usah bekerja. Sejak saat itu, ia bosan setengah mati karena tak tau harus melakukan kegiatan apa.

Ini saja dia masih ragu, takut beradu argumen lagi dengan Jeffri. Tapi Natasha memantapkan diri untuk memberi kejutan ke suaminya itu ke Perusahaan dengan membawa makan siang.

Jeffri yang memang sedang mode sibuknya. Dia yang terus berpaku pada laptop dan berkas-berkas putih bertumpuk tinggi. Dengan alis menyatu dan kening mengkerut. Tiba-tiba dibuat terkejut dengan kehadiran Natasha yang hanya seorang diri ke sini di saat hamil besar.

Badan Jeffri langsung berdiri dengan masih wajah kagetnya. "Natasha? Kamu ke sini sendiri?" tanyanya beruntut lalu menghampiri gadis itu yang tengah tersenyum.

"Orang disapa itu dibales dulu kali Kak," desis Natasha sebal.

"Iya, selamat siang juga. Kamu ngapain ke sini?"

"Emang gak boleh aku ke sini??" renggut Natasha cemberut.

"Ya ... boleh, cuman 'kan---"

"Stttt ... udah, udah, kamu tuh bawel banget deh semenjak aku hamil," gerutu Natasha memotong ucapan Jeffri.

Jeffri mendesah pelan. "Na, kamu datang ke sini sendiri, bahaya," desisnya.

"Ey, aku dianter Pak Aman lho ... udah dong jangan bikin aku bete, capek nih pegangin rantang daritadi," keluh Natasha sambil menunjuk rantang di sebelah tangan kanannya dengan dagu.

Jeffri dengan sigap langsung mengambil rantang tersebut. "Maaf, maaf, ayo duduk dulu, jangan kelamaan berdiri."

Natasha mengikuti Jeffri dari belakang dan duduk di sebelahnya.

"Kamu semua yang masak?" tanya Jeffri sambil mengeluarkan satu persatu wadah rantang itu.

Natasha mengangguk cepat. "Iya!"

"Besok-besok jangan lagi, nanti kamu kecapean sayang," peringat Jeffri.

Natasha meringis kecil. Jeffri dan segala ketakutannya yang berlebihan. Lama-lama Natasha mulai terbiasa dengan sikap Jeffri yang seperti ini.

"Abis lahiran, aku mau diajarin bawa mobil," ujar Natasha tiba-tiba.

Jeffri mengerutkan keningnya lalu menoleh ke arah Natasha. Memberhentikan aksinya dalam memilah makanan dari rantang.

"Kok berhenti milahnya?" tanya Natasha mendelik.

"Nanti. Sekarang masih bahas bawa mobil dulu. Kamu ... beneran mau belajar bawa mobil, Natasha?"

"Yaiya? Emangnya kenapa sih? Gak boleh gitu?" Natasha merasa aneh dengan suaminya ini.

"Ya ... gak apa-apa, cuman nanti kamu kemana-mana sendiri dong? Gak repotin aku lagi."

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang