16. Kak Jeffri

109 18 2
                                    

"Semesta tau bahwa aku mencintaimu."

***

Setelah seminggu berdiam di Bali, akhirnya Jeffri, Natasha, dan karyawan lainnya pulang ke Jakarta. Mereka sudah tiba di Bandara Soekarno Hatta sekarang.

"Natasha," panggil Jeffri saat melihat Natasha sedang menarik kopernya dan berjalan lebih dahulu.

Natasha berbalik dan menatap Jeffri. "Ada apa Pak?"

"Pulang sama saya saja," usul Jeffri sembari berjalan ke hadapan Natasha.

"Tidak usah Pak, Pak Jeffri 'kan harus beristirahat, besok harus bekerja lagi," tolak Natasha.

"Kamu juga besok bekerja Natasha, sama saja bukan? Ayo pulang," ajak Jeffri.

Natasha membuang napasnya. Mau dia menolak sekali lagi dengan berbagai alasan, Jeffri tidak akan mau mendengarkannya.

Mereka dijemput oleh mobil suruhan Jeffri. Selama di perjalanan, hanya ada keheningan yang menemani Jeffri, Natasha, dan juga sopir mobil.

Sampai akhirnya 30 menit berlalu, dan mobil itu tiba di depan rumah Natasha. Natasha menoleh ke Jeffri begitu juga Jeffri.

"Terima kasih Pak," ucap Natasha sambil tersenyum lalu beralih untuk membuka pintu mobil namun dihentikkan oleh Jeffri.

"Tunggu Natasha."

Natasha menoleh dengan wajah bingung kepada Jeffri. "Kenapa Pak?"

"Kamu bisa berhenti memanggil saya dengan sebutan Pak tidak? Kita bukan sedang di kantor, Natasha," ujar Jeffri sedikit terlihat marah.

Natasha terkejut dan gelagapan bingung harus melakukan apa.

"Kenapa diam?" tanya Jeffri menyudutkan Natasha.

Natasha mendongkakkan kepalanya, mencoba menatap mata Jeffri. "Saya ...."

"Jangan panggil saya Pak, Natasha, saya masih muda," ujar Jeffri.

"Iya Pa- eh iya Kak ... Jeffri," ujar Natasha kaku.

"Nanti malam saya mau mengundang kamu untuk makan malam di rumah saya," ujar Jeffri.

Natasha menatapnya bingung. "Tapi ... apa hubungannya dengan saya?"

"Mama minta kamu datang, katanya mau melihat kamu, entahlah ... mungkin dia penasaran karena saya bisa mendapatkan sekertaris perempuan untuk pertama kalinya dengan kualitas yang bagus," ujar Jeffri menerka.

"Ahh ... begitu, baiklah, saya akan datang nanti malam."

"Saya jemput? Kamu nanti berangkat naik apa?" tanya Jeffri.

"Ah saya bisa naik taksi, Kak Jeffri, gak usah dijemput, merepotkan nanti," ujar Natasha.

"Baiklah, jam 7 malam ya, jangan sampai telat," peringat Jeffri.

"Iya."

***

Natasha sudah siap dengan gaun casual peach selutut dengan bahu yang terbuka. Natasha melengkapi gaunnya itu dengan tas selempang berwarna hitam dan sepatu high heels 5 cm.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang