45. Paris Dan Ceritanya (2)

88 10 8
                                    

“Bahkan ketika kita sedang menikmati momen indah ini, perasaan takut kehilanganmu kembali menyelimutiku. Aku takut kehilangan kamu yang aku cintai.”

***

Hari ini adalah hari keempat mereka di Paris. Sudah dua hari bersama hari ini, Natasha meminta Jeffri untuk tetap di dalam kamar dan menonton banyak film dari kaset yang mereka beli di sebuah toko kemarin siang.

Jeffri merenggut tak setuju, tentu karena ia ingin jalan-jalan mengelilingi kota Paris bersama Natasha. Menghabiskan sebuah momen indah bersamanya.

Tapi, ucapan Natasha membuat Jeffri tak bisa berkata apa-apa.

"Aku lagi mau nonton film-film lama yang romantis Kak. Udah dua hari kita di luar hotel, masa dua hari lagi gak boleh di kamar aja? Aku 'kan mau makan sambil nonton film-film romantis zaman dulu. Dimana aku bisa sambil senderan dan ngerengkuh lengan kamu. Ketawa dan salah tingkah sama-sama pas nonton, memangnya gak boleh ya?"

"Kamu ini aneh ya? Beneran langka tanpa duplikatnya di dunia," ujar Jeffri.

"Kok gitu?"

"Orang-orang mah kalau bulan madu jalan-jalan terus Na, malamnya ritual ranjang. Kita? Jalan berdua baru dua hari, tanpa ritual ranjang, karena kamu langsung tidur. Terus sekarang, udah dua hari kita maraton film lama, dan lagi-lagi kamu ketiduran duluan lagi."

Natasha memicingkan kedua matanya. "Kamu lagi kode biar aku bolehin kamu perkosa aku ya?"

Jeffri mengerutkan keningnya lalu mengalihkan arah pandangnya. Telinganya merah yang langsung membuat Natasha terkekeh kala melihatnya tak sengaja.

"Ya ampun!" Natasha tertawa berbahak-bahak sambil memukul lengan suaminya. Jeffri merasa aneh, kenapa istrinya tertawa bahagia sekali padahal tak ada hal lucu.

"Bener 'kan dugaan aku? Kamu mau main-main di tempat tidur, hm?" goda Natasha sambil menatap Jeffri dekat-dekat.

Jeffri langsung berdiri dan membenarkan rambutnya asal. "Aku mau ambil anggur dulu."

"Eits!" tahan Natasha sambil geleng-geleng. "Duduk!" titahnya.

Jeffri menghela napasnya. "Apalagi sayang?"

"Kamu mau capek-capek ya sepanjang malem?" tanya Natasha pelan.

"Enggak usah, nikmatin kota Paris aja sayang. Aku gak mau kalau kamu capek," balas Jeffri.

"Serius ini? Aku nawarin baik-baik lho, keburu orangnya berubah pikiran 'kan?"

Jeffri berdeham cukup keras. "Sayang, kamu sengaja mancing aku ya?"

"Kalo mau buat anak harus dipancing 'kan?"

"Natasha," tegur Jeffri.

Tapi setelahnya Jeffri menjatuhkan Natasha di atas ranjang. Menciumi bibirnya lama dan melumatnya. Hampir beberapa menit mereka bercium sampai akhirnya Jeffri mencium lehernya Natasha. Kayaknya Jeffri suka banget sama leher Natasha. Dilahap abis itu lehernya gak ada sisa.

Setelah aksi cium leher hingga membekas dimana-mana. Kegiatannya terus berlanjut dengan menciumi semua anggota tubuh Natasha. Sampai baju Natasha kelepas semua, sedangkan dia belum. Soalnya Natasha gak membalas apa-apa, dia kayak menikmati apa yang Jeffri lakukan padanya aja. Jadinya Jeffri melepas pakaian sendiri.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang