02. Jeffri Dan Pekerjaannya

335 32 9
                                    

"Aku tidak akan menyangka bahwa kehilangan itu rasanya sangat menyakitkan."


***

Mobil ferrari berwarna hitam sudah datang terpajang mewah di parkiran VIP Perusahaan Aldavaro team. Mobil yang hanya berkursi dua itu memancarkan aura maskulin seirama dengan pemiliknya.

Aroma maskulin di dalam mobil itu terpancar keluar setelah pintu pengemudi dibuka oleh pemiliknya. Dengan setelan jas hitam, kemeja putih polos, dan dasi berwarna hitam bermotif bulat kecil putih. Rambut hitam legam yang dibentuk ke belakang memamerkan jidat licin nan indah miliknya.

Laki-laki bertubuh tegap, bahu lebar, dan kaki yang panjang itu berjalan layaknya Pangeran dari negeri dongeng. Jangan lupakan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana hitam miliknya. Berjalan dengan metode cool adalah ciri khasnya.

Kakinya melangkah memasuki pintu lift abu-abu muda-- untuk mencapai lantai paling atas ruangan tempatnya untuk duduk. Setelah pintu lift terbuka kembali, dia berjalan dengan cool dan sedikit arrogant. Hingga di ujung jalan lorong Perusahaan, dia tersenyum menampilkan dimple di kedua pipinya.

"Selamat pagi Johnny, cepat sekali kamu sampai di sini," sapa Jeffri kepada Johnny-- sahabat karipnya.

Johnny membalas senyuman Jeffri dengan cengiran khasnya yang begitu manis. "Aku cepat-cepat sampai karena harus menjemput kekasihku, Jeff."

Jeffri mengangguk kecil lalu berjalan mendahului Johnny, sedangkan Johnny mengekori Jeffri dari belakang.

Mereka berdua memasuki ruangan tempat Jeffri bekerja. Ruangan yang sudah seperti rumah keduanya. Lingkup yang selalu menemaninya dari matahari terbit hingga terbenam. Dinding-dinding yang selalu tau perihal masalah ataupun kebahagiaan Jeffri.

"Sebenarnya kamu mau ngomongin hal apa John? Seperti ada hal yang penting sekali hingga kamu menyempatkan diri mengunjungi aku, padahal aku tau kamu sedang sibuk mengurusi bisnismu dan pernikahanmu sebulan lagi." Jeffri bertanya lebih dulu sembari menduduki bokongnya pada kursi empuk nan mahal berwarna hitam.

Johnny pun ikut duduk di depan meja Jeffri, matanya menatap lurus ke mata Jeffri. "Aku ingin memberimu sebuah hadiah."

Jeffri mengernyitkan keningnya. "Hadiah? Apa maksudmu?"

Johnny tersenyum menampilkan deretan gigi yang putih nan bersih. "Aku ingin memberikanmu karyawan baru, sekertaris wanita cantik dan pintar, kamu pasti suka, aku yakin itu." Johnny mengucapkan kalimat dengan beberapa koma itu dengan percaya diri.

"Hal apa yang bikin kamu sampai percaya diri begitu?" tanya Jeffri menantang.

"Dia pintar, pintar dalam beberapa bidang di Perusahaan, memang belum ada jaminan khusus karena dia baru pertama kali bekerja. Tapi ... kamu harus tau bahwa dia sangat telaten dalam segala hal, aku yakin jika kamu menempatkan dia dalam dua jabatan sekaligus, kamu akan mendapatkan keuntungan yang besar," ucap Johnny serius.

Jeffri mengetuk-ngetukkan jari jemarinya di atas meja kaca hitam miliknya. "Jika kamu sampai datang ke sini untuk membicarakan wanita itu, bahkan sampai memujinya dan menarikku agar bisa menerimanya. Aku yakin dia pasti orang yang bagus."

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang