04. Kejutan Roseana

197 23 0
                                    

"Aku paling benci saat orang lain merepotkan diriku, tapi jika itu kamu, beda cerita."


***

Selama di perjalanan menuju ke rumah Natasha hanya ada hening dan suasana canggung. Lebih tepatnya pada Natasha, dia berkali-kali menggosok-gosokkan telapak tangannya secara perlahan untuk mengurangi rasa gugup.

Natasha bahkan tak berani menolehkan kepalanya barang sedetik sekalipun ke arah kanan. Demi Tuhan, rasanya Natasha ingin memghilang saja sekarang. Ini benar-benar canggung. Bohong jika Natasha tidak merasakan getaran dalam dadanya.

Sungguh, ia tak senang di suasana seperti ini. Itulah mengapa lebih baik Natasha tak usah ikut pulang diantar Jeffri. Karena sudah pasti jantungnya tak bisa diajak musyawarah. Langsung berdetak tanpa mau mengucap salam dulu. Gimana kalau Jeffri mendengar suara dentuman ini? Bisa malu banget bukan Natasha.

"Kenal Johnny dari siapa?" Jeffri mulai memberi topik pembicaraan pada Natasha.

Natasha tetap menatap jendela kiri sembari berkata, "Dari sahabat, kebetulan dia tunangannya Kak, eh, maksud saya, Pak Johnny."

"Kamu manggil Johnny ... Kak?" tanya Jeffri.

"Iya hehe ... abisnya dia 'kan lebih tua 3 tahun jadi ...," ucap Natasha menggantung karena bingung mau melanjutkan ucapannya apa lagi.

Jeffri mengangguk kecil. "Berarti kamu bisa manggil saya Kak juga 'kan?" tanyanya aneh.

Natasha mendelik kaget, dengan cepat kepalanya menoleh ke arah Jeffri yang sedang sibuk mengemudi. "Ini ... dia gak lagi mabok 'kan? Kok ngelantur omongannya?"

"Ditanya Bos itu jawab, bukan diliatin dari samping aja," tegur Jeffri mempergoki Natasha.

Natasha gelagapan dan langsung mengarahkan kedua pupil matanya ke depan lurus saja secara refleks. "I-iya Pak maaf ... abisnya ... kaget, tiba-tiba Pak Jeffri bilang gitu, hehe," ujarnya canggung.

"Kalau kamu mau manggil saya Kak seperti dulu, boleh kok, asal jangan di dalam kantor saja," ungkap Jeffri.

"Kak Jeffri tolong jangan kayak gini, aku bukannya bisa lupain kamu, malah nambah ingin mikirin kamu," batin Natasha.

"Iya Pak," jawab Natasha seadanya karena bingung harus menjawab kata apalagi selain 'iya'.

"Sekarang kita dimana?" tanya Jeffri mendadak.

Natasha dengan cepat memajukan badannya untuk melihat nama jalan yang ada di ujung, karena sungguh ketika ia pergi ke Perusahaan tadi pagi, ia tak sempat meliat nama jalan ini apa, eh bukan hanya tadi pagi saja, tapi Natasha memang malas membaca nama jalan yang sering atau jarang ia lalui.

"Jalan ...," ujar Natasha menggantung karena harus menunggu mobil Jeffri sedikit maju agar bisa membaca plat nama jalannya.

"Bukan itu maksud saya Natasha," sahut Jeffri yang langsung membuat Natasha menoleh dengan cepat.

"Tadi bukannya Pak Jeffri nanya sekarang kita dimana?"

"Iya, saya berbicara seperti itu karena ingin kamu tau kalau sekarang kita bukan di kantor, lalu kenapa masih manggil saya 'Pak' ?" tanya Jeffri sembari menggelengkan kepalanya karena Natasha terlihat sangat polos sekarang ini.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang