21. Hubungan Gelap Jeffri Dan Cayla (2)

136 17 10
                                    

"Sekali kau sudah jatuh dalam pelukanku, maka aku tidak akan melepaskanmu."

***

Hari berikutnya, Jeffri datang kembali ke tempat itu. Jika kemarin ia masih memakai pakaian kerja. Maka hari ini, ia memakai baju santai kemeja merah dengan kancing yang sengaja ia buka. Memperlihatkan dada bidang dan perut abs yang sempurna. Jeffri juga menambahkan pakaiannya itu dengan celana coklat muda selutut.

Baru saja Jeffri datang. Hampir semua pengunjung berpaling melihat Jeffri. Malam ini, Jeffri begitu sangat tampan dan seksi. Siapapun yang melihatnya, pasti langsung ingin memiliki keinginan untuk mendapatkannya.

Namun sangat disayangkan. Karena Jeffri, sudah ada janji dengan seseorang. Gadis cantik bernama Cayla Cassandra. Dia telah berbuat janji untuk bertemu lagi dengannya. Selain menemani Cayla yang harus menemani Bos tuanya.

Jika diingat, kemarin, Jeffri hanya bisa mengulun senyuman manis. Permainan malam itu kembali ia lakukan bersama Cayla. Di apartemen milik Cayla. Jeffri memang mabuk, tapi tak terlalu parah. Cayla menahannya kemarin. Mungkin jika Cayla tak menahannya, ia akan sangat mabuk dan tak bisa berangkat kerja.

Sebenarnya, Cayla sudah menolak ajakan janji Jeffri. Namun Jeffri tetap saja ingin datang dan membuat janji untuk selalu menemani gadis itu di tempat ini setiap malam jika Jeffri senggang.

Jeffri sudah memesan minuman seperti kemarin. Ia sedang menunggu Cayla, tadi ia sempat melihat bahwa Bosnya sudah ada di sisi pojok sebelah kiri. Jeffri sendiri masih di tempat yang sama seperti kemarin. Di sisi pojok kanan dekat jendela kaca besar.

Cayla datang dengan baju minim. Belahan dadanya begitu terlihat sangat jelas. Ia memakai gaun merah bata. Itu terlihat sangat elegan dan seksi. Jeffri terus memandanginya walau Cayla sudah duduk di sebelahnya- sedang merapikan rambut.

Cayla menoleh untuk melihat Jeffri. Alisnya menyatu karena bingung. "Hei, kenapa kau menatapku seperti itu?"

Jeffri mengerjap pelan. "Tidak ... apa ini terlihat berlebihan?"

Cayla melihat gaun merah batanya lalu beralih menatap Jeffri. "Berlebihan apanya sih Jeff?"

Jeffri berdecak pelan. "Aku peringatkan Cayla, ini tempat bebas jika kau-"

"Sttt ... kenapa kau sangat bawel, Jeff?" bisik Cayla sambil menutup mulut Jeffri dengan telapak tangannya.

"Dengar, kemarin aku sudah bercerita banyak hal bukan? Lalu mengapa sekarang kau bertanya lagi, hm? Jeff-"

Ucapan Cayla terpotong ketika Jeffri mengecup bibir Cayla dengan cepat. Mata Cayla mengerjap pelan. Sungguh, ini benar-benar mengejutkannya. Rasanya jantung Cayla akan meledak. Kulit-kulit di tubuhnya membuatnya menjadi panas dingin seketika.

Jeffri menatap nakal Cayla sambil tersenyum. "Kenapa? Apa sekarang jantungmu sedang menari-nari?"

Cayla malu. Benar-benar malu. Wajahnya merah merona. Dengan cepat tangannya ia gunakan untuk menutupi wajahnya. Jeffri yang melihat hal itu terkekeh pelan. Tangan Jeffri bergerak untuk menurunkan tangan Cayla.

"Kenapa kau menutupi wajahmu, Cayla?" tanya Jeffri dengan nada rendah.

"Kau senang 'kan sudah membuatku malu, huh?" Cayla merajuk, bibirnya ia kerucuti sambil bersedekap dada.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang