33. Diterima!

86 14 59
                                    

"Hal paling indah yang pernah aku dengar adalah, 'aku juga mencintaimu'."

***

Tangan Jeffri terulur ke hadapan Natasha. Mengajaknya bersentuhan tangan agar Natasha tidak jatuh saat menaiki perahu kecil ini. Natasha yang melihat itu hanya diam sembari tersenyum kecil menahan malu.

Setelah mereka naik dan duduk bersama. Tangan Jeffri mulai menangkap pendayung untuk mendayung perahu kecil itu.

Sedangkan Natasha, ia hanya memerhatikan lelaki di depannya itu, sembari menatap sekeliling perahu kecil yang sudah dihias dengan spanduk tenda putih. Dan di setiap sudut pojoknya terdapat bunga mawar putih.

"Apa ... ini semua Kak Jeffri yang hias?" gumam Natasha yang masih bisa didengar Jeffri. Jarak mereka terbilang dekat walau sekarang sedang hadap menghadap.

"Apa segitunya kamu gak mempercayai kalau aku bisa?" Jeffri menatap mata Natasha dengan smirk kecil.

Natasha hanya menatapnya heran. "Aku gak pernah bayangin kalau Kak Jeffri ternyata unik dan bisa romantis ya."

Jeffri terkekeh sombong. "Baru tau aja kamu. Tapi ... kamu suka 'kan sama semuanya?"

Natasha mengangguk cepat. "Tentu! Bagaimana bisa, aku gak suka sama semuanya. Ini terlalu ... mengesankan."

Jeffri berhenti mendayung kala perahu yang mereka naiki sudah terdorong jauh dari tempat mereka menaikinya. Natasha langsung khawatir dan menatap panik mata Jeffri, namun Jeffri hanya diam menatapnya.

"Kak, ini kita kejauhan kayaknya, kalau tiba---"

"Enggak akan. Nikmati aja momen ini, sebentar," potong Jeffri.

Mata Jeffri beralih menatap langit gelap yang bertabur gugusan bintang di atasnya. Sangat indah.

"Lihat," sahut Jeffri sambil memberi gerakan mata agar Natasha mengikuti arahannya.

Natasha menatap gugusan bintang di atas sana. Mulutnya sontak terbuka sedikit karena decak kagum atas apa yang ia lihat. Sorot mata Natasha menampilkan kekaguman tiada tara, rasa haru dan bahagia terpancar dari netra legam itu. Jeffri memerhatikannya sejak tadi. Sudut bibirnya terangkat tanpa ia sadari, ketika melihat bahagianya Natasha.

"Suka banget ya sama bintang?" tanya Jeffri penasaran. Mata coklat itu kini ikut menatap langit juga.

"Aku gak bisa deskripsikan gimana sukanya aku sama bintang, Kak." Natasha beralih menatap mata Jeffri, begitu juga Jeffri. "Makasih Kak, ini terlalu indah."

"Kamu bilang, kamu gak bisa deskripsikan gimana rasa suka kamu ke gugusan bintang itu, 'kan?" tanya Jeffri. Lalu Natasha mengangguk sebagai balasannya.

"Lalu, apa kamu bisa deskripsikan bagaimana perasaan kamu ke saya?" tanya Jeffri dengan pelan dan lembut.

Mata Natasha sontak membulat kaget. Kesadarannya kini menghilang seketika. Sampai akhirnya beberapa detik berlalu, ia segera mengerjapkan kedua matanya. Dan memalingkan wajahnya.

Jeffri memajukan badannya untuk melihat lebih dekat wajah cantik Natasha. Natasha yang sedari tadi memang menunduk sontak makin menunduk karena merasa jarak wajahnya dengan Jeffri begitu dekat. Deru napas Jeffri sangat terasa di hadapan wajah Natasha.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang