35. Hancur

124 14 3
                                    

"Cinta dan benci itu sangat dekat jaraknya.
Cinta dan luka itu sangat dekat langkahnya.
Cinta dan bahagia itu sangat sebentar waktunya."

***

Natasha memilin tangannya karena gugup. Menelan salivanya dengan susah payah. Tak lama, telinganya mendengar suara langkah kaki dari arah luar. Detik berikutnya, pintu diketuk dari luar.

"Na?"

"Iya!"

Setelah mengatakan itu, Natasha dengan cepat berpura-pura sibuk melepaskan aksesoris dan menghapus makeup-nya.

Jeffri masuk lalu melihat istrinya sedang membersihkan diri. Senyumnya mengembang.

"Aku mandi duluan ya? Gerah Na," ujar Jeffri.

Natasha hanya bergumam.

Setelah pintu kamar mandi tertutup. Kegiatan Natasha langsung berhenti dan kepalanya menoleh ke arah kamar mandi. Natasha menghembuskan napasnya lega. Tangannya memegang jantungnya.

"Astaga, memang gini ya kalo suasana malem pertama. Takut banget," gumam Natasha. Lalu melanjutkan kegiatannya. Sambil menepuk-nepuk pipinya, karena sepertinya wajahnya masih saja merah padam, padahal rona pipi di pipinya sudah ia hapus.

Setelah dua puluh menit berlalu. Jeffri keluar dari kamar mandi dengan telanjang dada, dan balutan handuk dipinggang. Natasha yang melihatnya dari arah cermin seketika membulat dari berteriak histeris.

"AAAAA!!!"

Jeffri hampir saja terjatuh karena kaget. Kepalanya bingung melihat Natasha yang menutupi seluruh wajahnya dengan kedua tangannya. Jeffri yang gak tau apa-apa langsung berjalan mendekati istrinya. Memegangi pundaknya.

"Na?"

Natasha berteriak lagi. "PAKAI BAJU DULU KAK!!"

Jeffri melogo di tempat, sampai akhirnya kesadaran Jeffri menyatu, baru dia tertawa terbahak-bahak. Astaga, jadi istrinya ini sedang malu karena Jeffri telanjang dada?

"Kamu malu?" tanya Jeffri menggodai Natasha. Udah tau jawabannya masih aja nanya! Jeffri doang emang!

"Sana Kak!! Ihhh!!!" rengek Natasha masih dalam posisi yang sama.

Namun Jeffri enggan pergi. Ia malah mendekati telinga Natasha, dan berbisik dengan pelan, "Kamu 'kan istri aku Na. Lagipula, kita bakalan berhubungan, terus kenapa masih malu, hm?"

Natasha berteriak lagi. Jeffri langsung menjauh dan tertawa bahagia. Jeffri akhirnya mengalah dan keluar dari kamar setelah mengambil baju dari lemarinya. Sebelum keluar dari kamar, ia berkata, "Kunci pintunya Na, nanti aku masuk tiba-tiba kamu masih telanjang 'kan gak lucu. Lucu sih, soalnya pasti langsung aku terkam nanti." Setelah itu pintu tertutup.

"KAK JEFFRI!!" pekik Natasha malu.

Kakinya melangkah ke arah pintu dan menguncinya sesuai peringat Jeffri tadi.

Natasha memijit pelipisnya karena pusing. "Aduh, gimana ini, aku gak tau apa-apa."

"Belajar nonton bokep dulu Na! Biar gak kaku sama grogi!"

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang