31. Kode diajak nikah?

91 16 3
                                    

"Kebersamaan kita selalu membuat aku tidak ingin hari ini berlalu dan diganti menjadi kenangan kemarin."

***

Kalau lagi banyak kerjaan, rasanya untuk berinteraksi itu susah banget. Komunikasi jadi berkurang cuman karena kerjaan yang tiada hentinya. Jeffri salah satunya. Dengan jiwa pekerja keras yang memang sudah ada di aliran darahnya, membuat laki-laki itu tidak bisa banyak bicara pada Natasha, gadis yang seminggu lalu telah menciumnya.

Mendesah pelan, Jeffri mendaratkan punggung tegapnya di kursi sambil memijat pelipisnya karena rasa pening mulai menyerangnya.

Sudah seminggu ini, Jeffri kembali sibuk menjadi Jeffri yang dulu. Walau setelah pengungkapan rasa tempo lalu. Jeffri tidak bisa lalai dan meninggalkan prinsip dirinya.

Bertemu Natasha selayaknya saja. Hanya di kantor, tidak ada lagi kegiatan jemput mengantar Natasha. Karena Jeffri benar-benar sibuk. Dalam sehari, ia hanya tidur sekitaran 2 jam lebih.

Di sisi lain, Natasha nampak canggung. Dia mulai berpikir mungkin Jeffri tidak nyaman semenjak kejadian minggu lalu. Sebenernya tubuh Natasha hanya spontan melakukan itu. Dia tidak sungguh-sungguh ingin mencium Jeffri. Entah dorongan darimana yang membuatnya berani mencium Jeffri.

Natasha merasa tidak enak pada Jeffri, apalagi akhir-akhir ini, mereka bertemu dan berbicara seperlunya saja. Natasha ingin minta maaf tapi tidak ada waktu senggang yang tepat.

Jika hari itu bisa dikembalikan, Natasha ingin sekali kembali ke hari itu lagi. Menahan spontanitas dirinya karena kalut pada keadaan. Entah keberanian darimana sampai Natasha bisa-bisanya mencium bibir Jeffri.

Sekarang, lagi-lagi Natasha harus membuang napasnya. Melihat dokumen berwarna abu-abu yang harus ia beri kepada atasannya itu. Rasanya setiap ia bertemu dengan Jeffri, seperti ada suasana canggung, dan itu membuat Natasha merasa bersalah. Mungkin saat dulu, dimana Jeffri yang mabuk dan melakukan hal itu padanya, kalut pada keadaan juga, seperti apa yang ia rasa pada malam lalu.

Natasha mengetuk pintu ruangan Jeffri. Lalu, sebuah suara bariton menyahut dari dalam.

"Masuk!"

Natasha masuk ke dalam ruangan itu sembari menutup pintu terlebih dahulu. Jeffri yang sedang menyenderkan punggungnya dan memijat pelipisnya lantas mendongkak, karena mencium wangi yang ia kenal. Wangi yang membuatnya menggila seketika kala dia berani mencumbunya dengan rasa cinta.

"Ini dokumen resmi dari Perusahaan FT," ujar Natasha sambil meletakkan dokumen itu di atas meja Jeffri.

Bukannya fokus sama apa yang dibicarakan Natasha atau melihat dokumen resmi itu. Jeffri malah fokus pada wajah Natasha yang makin hari, makin cantik menurutnya.

Merasa diperhatikan, Natasha menatap mata Jeffri.

"Ada yang mau ditanyakan Pak?" tanya Natasha.

"Enggak ada," balas Jeffri.

"Masih sibuk ya?" tanya Jeffri.

"Emm ... gak terlalu, abis ini istirahat dulu, soalnya undangan resmi sama berkas yang harus diperiksa sore datengnya," jelas Natasha.

Jeffri tiba-tiba bangkit dari duduknya lalu berjalan sambil menarik lembut pergelangan tangan Natasha. Sontak Natasha kebingunan karena Jeffri menariknya secara tiba-tiba.

Mellifluous [Completed✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang