05. Pengganggu

2.4K 164 3
                                    

Happy reading :)

🍃🍃🍃

"Ichi Ocha!"

"Hai, Laras," sambut Ocha. Ocha saat ini berada di kantin setelah selesai dengan mata kuliahnya hari ini.

"Udah dari tadi, Cha?" tanya Laras.

"Lumayan. Lima belas menitan deh."

Laras menyusul Ocha memesan seporsi bakso dan segelas es teh. Kantin sore itu ramai oleh mahasiswa. Sesak dan penuh. Hanya tersisa satu meja yang kosong.

"Jadi gimana ceritanya Cha, sampe lo bisa udahan sama Kak Bara?"

"Mmm, sebenernya Ocha udah balik sama Bara lagi sih." Ocha menggaruk pelipis salah tingkah.

"What?! Bukannya baru kemaren lo bilang kalau lo sama Kak Bara udahan? Kok sekarang udah main balik-balik aja sih. Yang kemarin aja gue belum denger ceritanya, sekarang udah beda lagi."

Ocha kemudian menceritakan kronologis hubungannya dan Bara yang sempat berakhir kemarin. Tanpa mengurangi atau menambahi sedikit pun. Semua Ocha ceritakan kepada Laras. Bahkan sampai proses kembalinya hubungan mereka.

"Lo ngerasa aneh nggak sih, Cha?"

"Aneh gimana?"

"Ya lo pikir deh, lo minta putus terus langsung diiiyain gitu aja sama Kak Bara. Likes there is something you don't know, gitu ... "

Ocha menggeleng. "Enggak kok. Ocha sadar kalau kemarin itu Ocha yang salah. Nggak seharusnya Ocha ngancem kayak gitu. Gimana pun 'kan Bara ketua BEM, jadi udah kewajiban Bara buat ikut turun ke jalanan. Ocha aja yang gak bisa mikir panjang."

"Ya iya sih ... "

Saat keduanya tengah asik mengobrol, Daniel datang ikut bergabung bersama mereka.

"Cha, Blackpink udah rilis full album dong ... " ucap Daniel jumawa. "Gue paling suka yang Pretty Savage, anjay keren abis."

"Ocha juga udah dengerin kok. Kalau Ocha suka yang You Never Know. Ada ballad-ballad nya gitu."

"Paham sih, gue Cha. Lo kan suka yang mellow gitu."

"Guys!" timpal Laras. "Gue yang nggak paham di sini kalian ngomongin apa!"

"Laras Sayang ... " Daniel berucap lebay. "Ini kita lagi bahas calon istri gue."

"Dih, apaan sih lo. Gaje banget."

🍃🍃🍃

Ocha berdiri di depan sebuah ruangan di mana para anggota BEM biasa berkumpul. Ocha sudah pernah ke sini waktu itu. Tentu saja Bara yang mengajaknya. Pintu itu tiba-tiba terbuka, membuat Ocha gelagapan.

"Ocha? Ngapain di sini? Cari Bara ya? Masuk, masuk! Bara ada noh, di dalam."

"Hehe ... iya, Kak, makasih."

Ocha melangkah masuk dengan gugup. Ruangan itu ternyata sudah didesain ulang. Catnya pun juga sudah berganti warna.

"Ocha?"

"Hai," kata Ocha sambil melambaikan tangan. Diiringi tatapan para senior, Ocha berjalan mendekat pada Bara.
"Bara sibuk ya?"

"Cuma nugas aja. Kamu udah selesai mata kuliahnya?"

"Udah. Ocha tungguin Bara di sini gak pa-pa ya? Ocha pengen pulang bareng sama Bara."

"Gak pa-pa kali, Cha," jawab salah seorang cowok.

Love in Demo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang