26. Accident

1.5K 118 39
                                    

Happy reading :)

🍃🍃🍃

Nathan meletakkan ponsel ke atas dashboard kembali setelah menerima panggilan. Matanya menelusuri penjuru taman untuk menemukan keberadaan Ocha. Dari posisinya sekarang, Nathan hanya melihat Ocha tinggal seorang diri dengan kepala tertunduk dan bahu berguncang.

Kedua bola mata Nathan terus memindai tempat itu dan seketika ia berdecak keras saat mengetahui anak buah dari si sialan itu tetap mengintai di area sekitar rumah lamanya. Nathan segera memakai sarung tangan hitamnya lalu membuka salah satu tempat yang ia gunakan untuk menyimpan senjata api di dalamnya. Nathan menarik dua di antara beberapa barang lalu menyelipkan pistol itu di balik pinggagnya.

"Shit!" umpat Nathan begitu mata-mata tersebut sudah menyadari keberadaan Ocha dan membidikkan moncong pistolnya ke arah Ocha.

Nathan berlari lalu menarik tubuh Ocha hingga kedua orang itu berguling-guling di tanah. Ocha yang tak menyadari dibuat jantungan karena aksi penyelamatan Nathan.

Nathan kembali bangkit dengan mendekap tubuh Ocha di balik tubuhnya yang jauh lebih besar. Tangannya menarik pistol yang tersembunyi lalu mengangkat benda itu sebelum menarik pelatuknya dan ... dor!!! Suara tembakan seketika terdengar beruntun saat orang yang masih bersembunyi itu juga membalas serangan dari Nathan.

 dor!!! Suara tembakan seketika terdengar beruntun saat orang yang masih bersembunyi itu juga membalas serangan dari Nathan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak ...," cicit Ocha dengan suara bergetar. Ocha ketakutan, terkejut, serta bingung di waktu yang sama.

Nathan menunduk menatap Ocha yang juga menatapnya. Saat itulah serangan dari arah lawan kembali datang dan kembali melepaskan pelurunya. Sekali, dua kali, beruntun tembakan terjadi sampai salah satu dari lesatan peluru itu mengenai bahu Ocha.

Ocha berteriak keras dan semakin bergetar saat melihat sesuatu merembes dari balik sweater-nya. "I--itu ...." Kalimat Ocha tak mampu terselesaikan lantaran kesadaran gadis itu yang sudah terenggut.

"Fuck!" geram Nathan. Nathan menatap bolak-balik ke arah Ocha dan ke arah lawan yang bersiap kabur.

"Ocha biar gue yang tanganin, Kak."

Nathan mendongak dan menemukan Bara yang datang dengan ekspresi penuh kekhawatiran. Seketika Nathan menghembuskan napas lega lalu menyerahkan tubuh Ocha ke Bara.

"Bawa dia ke rumah sakit."

Bara mengangguk tegas dan mengambil alih tubuh Ocha untuk ia gendong dan bawa ke rumah sakit.

Di sisi lain, Nathan segera mengejar pelaku. Tak akan ia biarkan hidup-hidup orang yang telah berani mengusik ketenangannya. Akan ia buat menyesal siapa pun dalang di balik semua kekacauan ini dan Nathan yakin bahwa satu nama itulah yang menjadi pelaku dari semua insiden kali ini.

Nathan segera berlari kembali ke arah mobil saat orang-orang itu juga mulai menaiki mobil dan melesat pergi dengan kendaraan beroda empat itu. Jalanan yang padat merayap membuat Nathan kesulitan untuk mengejar atau mencegat mobil itu, tapi ia tak boleh menyerah. Dengan kemampuan otaknya yang hampir menandingi Einstein, Nathan mengambil jalan tikus yang bisa membuat mobil targetnya tertangkap.

Love in Demo [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang